25.4 C
Manokwari
Rabu, Juli 2, 2025
25.4 C
Manokwari
More

    Jokowi Serukan Hentikan Perang: Sudah, Cukup!

    Published on

    BALI, LinkPapua.com – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menyerukan para pemimpin dunia agar bersiap menghadapi berbagai kemungkinan darurat kesehatan di masa depan. Ia menyebut, krisis pandemi Covid-19 sudah cukup merusak tatanan dunia.

    “Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Pandemi sudah cukup merusak tatanan ekonomi dan sosial. Perang tidak boleh ada lagi. Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global,” ujar Jokowi dalam pidato sambutannya saat membuka sesi kedua pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali, Selasa (15/11/2022).

    Jokowi mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih kuat. Memberi solusi yang komprehensif agar dunia memiliki kekuatan ketika terjadi darurat kesehatan.

    Baca juga:  Progres PLTA Kayan Signifikan, Pembangunan Jalan Capai 30 Persen

    Namun, kata Jokowi, semua ini hanya bisa dicapai saat solidaritas dunia dijaga. Hubungan internasional lebih kondusif dan para pemimpin dunia bersatu.

    “Maka kita harus menghentikan perang demi masa depan dunia. Sudah cukup kita menghadapi krisis pandemi dan perang. Kita harus bersatu kembali,” ucap Jokowi.

    Kondisi tersebut, menurut Jokowi, berguna untuk mengantisipasi kondisi darurat kesehatan secara internasional bisa kembali terjadi kapan saja. Oleh karena itu, negara-negara di dunia harus lebih siap dalam menghadapi ancaman tersebut.

    “Dunia kita semakin pulih dari pandemi Covid-19. Namun, kita tidak boleh lengah, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja,” kata Jokowi.

    Baca juga:  Komnas HAM Sesalkan Insiden Penembakan Jajarannya di Bintuni, Minta Pendekatan Tanpa Kekerasan

    “Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita,” imbuhnya.

    Jokowi menekankan bahwa G20 harus mengambil langkah nyata dan segera. Caranya, yakni, arsitektur kesehatan global harus diperkuat.

    Jokowi mengungkapkan, G20 telah berhasil membentuk pandemic fund atau dana pandemi untuk mendukung arsitektur tersebut. Pembentukan ini harus diikuti penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal.

    “Saya mengajak semua pihak berkontribusi, Indonesia telah berikan komitmen 50 juta dollar,” tutur Jokowi.

    “G20 juga harus ikut mengawal proses pembentukan traktat pandemi. Ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global,” tambagnya.

    Baca juga:  Presiden Jokowi Akui 2 Kasus HAM di Papua, Mamberob: Masih Banyak Lagi

    Selanjutnya, Jokowi menyerukan agar negara berkembang harus diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Sebab, kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan.

    “Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset,” terangnya.

    Jokowi menjelaskan, kondisi di atas hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan, kerja sama riset, dan transfer teknologi diperkuat serta akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas. (*/Red)

    Latest articles

    Ekspor Papua Barat Melemah, Papua Barat Daya Justru Tumbuh di Mei...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kinerja ekspor dua provinsi di tanah Papua menunjukkan arah berbeda pada Mei 2025. Papua Barat mencatat penurunan ekspor sebesar 12,37 persen,...

    More like this

    DPR RI Kaji Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah Usai Putusan MK

    JAKARTA, LinkPapua.com - Menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemisahan antara pemilu nasional dan...

    Putusan MK: Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah Mulai 2029

    JAKARTA, LinkPapua.com - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mulai tahun 2029, penyelenggaraan Pemilu nasional dan...

    Komisi VII DPR Dorong BSPJI Ambon Bantu IKM Papua Naik Kelas

    AMBON, LinkPapua.com - Komisi VII DPR RI mendorong Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri...