MANOKWARI,Linkpapua.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat tengah berupaya melakukan penanganan darurat terhadap jembatan penghubung kota Wasior dengan Teluk Duari Kampung Warayaru – Sobey yang putus akibat banjir. BPBD kini membangun akses darurat agar distribusi logistik bisa tetap disalurkan ke daerah terdampak.
Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir mengungkapkan, pihaknya tengah berupaya melalukan penanganan darurat pada jembatan Kali Warayaru. BPBD kata Derek, telah berkoordinasi dengan leading sektor terkait.
“Kami sudah rapat untuk menanggapi bencana tersebut. Jadi yang menjadi pemicu putusnya jembatan itu adalah kondisi hujan deras dan banjir yang membawa sejumlah material berupa batu dan kayu gelondongan dari gunung. Karena tidak ada akses untuk hanyut maka akibat banjir tersebut membuat jembatan kali Warayaru menjadi terputus,” ujar Derek Senin,(16/12/2024) Usai mengikuti apel di kantor gubernur.
Derek menyebut bahwa ruas jalan yang dijadikan jembatan kali Warayaru merupakan kewenangan Dinas PUPR Papua Barat. Derek mengatakan bahwa BPBD ditunjuk langsung oleh Pj gubernur untuk mengkoordinir penanganannya.
“Jadi waktu lamanya penanganan ini adalah 14 hari karena sifatnya darurat. Yang dilakukan BPBD saat ini melakukan kajian kebutuhan yang bersifat kemanusiaan dasar bagi masyarakat. Seperti pangan, sandang dan papan,” jelasnya.
Sementara kebutuhan yang sifatnya peralatan dan logistik kata Derek, akan dikomunikasikan dengan instansi teknis seperti PU, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
Derek mengemukakan penanganan darurat dipercayakan kepada Pemda Teluk Wondama. Di mana BPBD Teluk Wondama sudah mengambil tindakan setelah kejadian. Ia melaporkan bahwa saat ini telah dibuat akses darurat.
“Saya update terbaru kemarin dengan BPBD Teluk Wondama. Mereka sudah membuat jalan darurat dikarenakan kondisi air yang sudah surut kendaraan roda 4 dapat melintas menyeberangi kali tersebut,” katanya.
Derek mengemukakan bahwa setelah 14 hari fase tanggap darurat akan dilakukan pengkajian guna menilai penananganan untuk jangka panjang. Yaitu fase tanggap pasca bencana.
Dikatakan juga bahwa sore ini BPBD Papua Barat akan turun melakukan asasmen yang lebih komperensif dalam mempercepat penanganan.
“Tepatnya besok tim kami sudah melakukan asesmen utuh untuk memastikan jalan dapat dilalui dengan baik. Kami terus berkomunikasi dengan instansi teknis dalam hal ini PU untuk bagaimana penanganan selanjutnya mengingat perlunya antisipasi karena kini telah memasuki musim hujan yang berpotensi banjir kembali,” Terang Derek.
Derek bersama seluruh pihak terkait juga berkomitmen memberikan penanganan yang serius terhadap bencana ini. Dirinya memastikan akses jembatan penghubung tersebut dapat dilalui dengan baik. Terlebih lagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Target kita Nataru masyarakat di daerah yang terdampak bencana mereka dapat melaksanakan Natal dan Tahun Baru dengan lancar,” imbuhnya. (LP14/red)