MANOKWARI, Linkpapuaharat.com- PT Azmi Putra Mandiri berharap nota kesepahaman (MoU) sektor pariwisata dengan Pemkab Manokwari yang tertunda sejak 2019 tetap berlanjut ke depan. Kedua pihak menyepakati kerja sama pengembangan pantai pasir putih
PT Azmi telah menyetujui investasi sebesar Rp500 miliar. Karenanya, kerja sama ini diharap tetap menjadi prioritas bagi kepala daerah selanjutnya.
Authoritoes of The BOD and Opr’n Direktur Kardono WP, mengungkapkan, pihaknya mengembangkan investasi dengan nilai mencapai Rp 500 miliar lebih untuk pengembangan grand desain Wisata Pasir Putih. Sesuai dengan Desain Awal, akan di bangun Wahana Permainan Air, Beach Resort dan Convetion Hall dengan pembangunan dibagi menjadi tiga segmen.

Pasalnya MoU antara Pemerintah Daerah, kala itu ditanda tangani bersama mendiang Bupati Demas Paulus Mandacan dengan Investor dari PT Azmi Putra Mandiri,” katanya, Minggu (21/2/2021).

Waktu itu Bupati Demas Paulus Mandacan melakukan penandatanganan kerja sama untuk jangka waktu 5 tahun. Penandatanganan dilakukan 14 Agustus 2019.

Cardono menjelaskan bahwa terkait dengan program Azmi di Manokwari, mestinya dimulai sejak penandatangan Mou. Meski terdapat berbagai kendala waktu itu seperti insiden aksi rasis kemudian memasuki masa pandemi Covid-19 pada 2020, namun pihaknya tidak tetap optimistis ini berlanjut.
Starting poin semenjak MoU dengan almarhum pada 2019 lalu, sampai saat ini kami bisa menyampaikan bahwa tidak berjalan, lantas kami harus mundur? Rasanya tidak sebab MoU itu sendiri berlaku 5 tahun untuk kedua proyek yang kami inisiasi,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa, setelah MoU dengan Pemkab Manokwari, PT. Azmi sangat serius atas dua proyek yang telah dilakukan kerja sama
“Tidak main-main kami sudah menunjuk LSPMIPA-UI untuk desain, amdal dan topografi serta Soel Investigation, ini kerja-kerja awal project dan kami sudah melakukan itu,” tuturnya
Azmi lanjut Kardono, untuk masalah keuangan telah menunjuk PT. PANEN MAYA dalam rangka melakukan pendelegasian tugas tersebut.
“Sejumlah poin besar sudah kami lakukan, namun kami masih menunggu kesiapan Pemkab Manokwari, terakhir kendala sedikit masalah lahan Pasir Putih, ketika dilakukan sosialisasi ternyata ada dua pihak masih mengklaim kepemilikan tanah antara pemda dan warga,” tuturnya.
Kendala tanah ini jika tidak tuntas maka akan menghambat seluruh izin. Karena itu kepada bupati mendatang agar memberi perhatian pada kerja sama ini. (LPB2/red)






