28.5 C
Manokwari
Senin, Juni 2, 2025
28.5 C
Manokwari
More

    Inspiratif! LPPM Unipa ‘Sulap’ Minyak Goreng Bekas Jadi Solar

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com– Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Papua menyulap minyak goreng bekas menjadi bahan bakar solar. Terobosan ini menerapkan teknologi produksi biodiesel dari minyak jelantah dengan melibatkan 3 peneliti.

    Hasilnya kemudian diterapkan di tengah masyarakat Kampung Mokwam, Distrik Masni, sebuah wilayah yang berada di bibir Pasifik, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dari pusat kota.

    “Melalui terobosan ini kami juga berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat lewat pelatihan dan pendampingan. Fokusnya tentang cara produksi biodiesel yang baik dan benar serta berkualitas agar sesuai standar SNI biodiesel,” jelas salah satu tim peneliti, Wilson Palelingan Aman, kepada wartawan, Selasa (19/12) di Manokwari.

    Baca juga:  Pengurus IKT Mansel Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

    “Di sisi lain ini mengubah cara pandang masyarakat. Selama ini minyak goreng bekas atau jelantah hanya dianggap limbah. Padahal dapat diolah menjadi biodiesel pengganti solar,” katanya.

    Tim dari universitas Papua antara lain, Dr Ir Budi Santoso MP, Dr Murtiningrum STP MSi dan Wilson Palelingan Aman STP MSi. Juga melibatkan mitra dari masyarakat pelaku usaha di kampung tersebut sebagai penerima manfaat kegiatan.

    Baca juga:  Pengrusakan dan Penganiayaan Pegawai, Unipa Serahkan Proses Hukum ke Kepolisian

    Peranan masyarakat dalam hal ini adalah menerapkan teknologi produksi yang dikembangkan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Papua.

    Kapasitas produksi biodiesel dari kegiatan ini sebanyak 16 liter minyak jelantah per proses. Dari jumlah tersebut dapat diperoleh sekitar 10 liter biodiesel dengan waktu per proses sekitar 3 Jam.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Tanam 100 Pohon Durian Musang King di Susweni

    Selanjutnya biodiesel yang dihasilkan dianalisis dan diuji coba pada mesin diesel yang digunakan oleh masyarakat setempat.

    Menurut Wilson, keberhasilan penerapan di Mokwam, dapat menjadi contoh dan direplikasi di daerah-daerah lain di Manokwari. Apalagi dampak yang dapat diperoleh pelaku UMKM adalah meningkatnya kapasitas produksi, serta mampu menekan biaya produksi melalui subtitusi bahan bakar. Masalah dampak lingkungan dari limbah minyak goreng juga teratasi. (*/red)

    Latest articles

    Reses di YLHM, Imam Muslih dapat Titipan Aspirasi Peningkatan Kompetensi Guru

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com-Anggota DPR Papua Barat Imam Muslih menggelar reses kedua tahun 2025 di keluarga besar Yayasan Lentera Hati Manokwari pada Kamis 29 Mei. Dalam...

    More like this

    Reses di YLHM, Imam Muslih dapat Titipan Aspirasi Peningkatan Kompetensi Guru

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Anggota DPR Papua Barat Imam Muslih menggelar reses kedua tahun 2025 di keluarga...

    Wabup Bintuni Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Soroti Pentingnya Ideologi di Era Digital

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, menegaskan pentingnya memperkuat...

    Ketua DPR Papua Barat Serap Aspirasi Warga Bnicunbey, Fokus Jalan dan Air Bersih

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor, memprioritaskan pembangunan jalan dan penyediaan...