28.1 C
Manokwari
Minggu, September 8, 2024
28.1 C
Manokwari
More

    HUT Ke-14 Kabupaten Tambrauw, Aktivis Minta Pengakuan Hak Masyarakat Adat dan Konservasi

    Published on

    TAMBRAUW, Linkpapua.com – Aktivis Papua Barat, Markus Fatem, menyampaikan harapan pada momentum hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Tambrauw yang genap berusia 14 tahun, Sabtu (29/10/2022). Harapannya itu berkaitan pengakuan hak masyarakat adat dan konservasi.

    Markus meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tambrauw untuk segera melakukan penetapan dan pengakuan hak-hak masyarakat hukum adat atas hak tanah air, hutan kayu, batas sungai, gunung, pesisir pantai laut marga Yessa sub suku-suku Abun.

    Baca juga:  Lepas 100 Tukik di Pantai Jeen Syuab, Markus Fatem: Setop Bunuh dan Berburu Penyu Belimbing!

    Selain itu, meminta realisasi kompensasi hak ulayat atas kepemilikan tanah adat sejak sistem pemerintahan kolonial Belanda, yakni lahan konservasi taman pesisir pantai laut Jeen Womom yang saat ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Barat.

    “Untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pribumi Tambrauw serta kesadaran dan melindungi hak-hak populasi masyarakat adat atas wilayahnya masing-masing dalam rangka memperbaiki isu-isu HAM (hak asasi manusia) dunia, seperti perlindungan lingkungan, perlindungan hak komunitas masyarakat adat, perlindungan hewan endemik Papua Barat, khususnya di Kabupaten Tambrauw, dengan satu prinsip pro humanis,” kata Markus dalam siaran pers yang diterima Linkpapua.com, Senin (31/10/2022).

    Baca juga:  Genting Oil Ltd. Komitmen Perbaiki Akses Jalan dan Dongkrak Ekonomi Sumuri Teluk Bintuni

    Aktivis konservasi di Papua Barat ini juga meminta kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, agar menyelesaikan pembayaran ganti rugi atau kompensasi hak ulayat atas tanah tanah adat pantai pasir panjang yang merupakan bagian dari taman konservasi pesisir Jeen Womon Tambrauw.

    Baca juga:  Identitas Mayat di Arfai Berhasil Diidentifikasi

    “Pemerintah Kabupaten Tambrauw dan Pemprov Papua Barat harus muka, mata, dan telinga. Ini hal penting, jangan pura-pura buta dan tuli atas realita fakta yang sedang terjadi di lapangan masyarakat adat. Harus segera direalisasi. Harapan kami anak Tambrauw,” ujarnya. (*/Red)

    Latest articles

    APBD-P 2024 Wondama Ditetapkan Rp1,2 T, DPRK Singgung Kemiskinan Ekstrem Masih...

    0
    WASIOR, Linkpapua.com- Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2024, Sabtu 7 September 2024. APBD-P...

    More like this

    Hermus Indou: Purwacaraka Music Mendorong Industri Musik di Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou meresmikan sekolah Purwacaraka musik dan studio Jumat (16/8/2024)....

    MRPB : Pimpinan DPRP dan DPRD Harus Orang Asli Papua

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) menegaskan kembali pentingnya representasi penuh bagi Orang...

    Jelang Tampil di PON, Atlet Dayung Papua Barat Butuh Dukungan Maksimal

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) provinsi Papua Barat menyiapkan 32 atlet...