MANOKWARI, linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou mengahadiri penutupan sekaligus pengukuhan Badan Pengurus Ikatan Mamta Tabi Papua Barat di kampus Universitas Papua, Jumat (29/4/2022). Hermus berpesan agar Mamta Tabi tetap menjaga eksiatensi sebagai simbol anak adat.
“Saya berharap badan pengurus akan bekerja dengan baik dan akan menyelenggarakan organisai ini. Semoga organisasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ucap Hermus.
Menurut Hermus, terbentuknya kepengurusan baru ini menjadi upaya masyarakat Mamta Tabi untuk membangun eksistensi. Mamta Tabi harus berada di mana-mana dan bisa berkontribusi untuk pembangunan.
Ia mengemukakan, mubes Mamta Tabi juga bagian dari upaya masyarakat untuk menghormati dan membangun harga diri dan martabat mereka sebagai anak adat, dan juga membangun identitas adat, budaya, etnis, suku di tanah adat.
“Juga sebagai identitas yang Tuhan kasih. Dengan adanya kerukunan masyarakat Mamta Tabi ini menjadi pilar pemerintahan bagi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari,” jelas Hermus.
Hermus menjelaskan, Manokwari terkenal dengan identitas rumah kaki seribu. Rumah kaki seribu itu tidak dibangun di atas satu pilar. Tetapi dibangun di atas banyak pilar.
Untuk itu struktur sosial kita menjadi pilar dari penyelenggaran pemerintahan di luar dari struktur politik dan juga struktur birokrasi pemerintahan yang ada. Kata dia, jika struktrus sosial, politik, birokrasi dan ekonomi kuat maka rumah pemerintahan juga akan makin kuat dan bermafaat bagi seluruh masyarakat.
“Yang terpenting bahwa bangsa kita ini adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan ini adalah anugerah Tuhan yang harus dilestarikan tapi harus ingat bahwa kemajemukan ini penuh dengan potensi konflik. Apabila masyarakat kita tidak bisa kita organisir arahkan dan bina dengan baik maka ini bisa menjadi bencana bagi kita,” ujarnya.
Karena itu semakin banyak organisasi kultur yang terbangun dan terbentuk di Papua Barat hal yang sangat positif dan harus di dukung eksistensinya.
“Ini bermanfaat membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan fungsi pemerintahan yang ketiga yaitu pembinaan kemasyarakatan. Jadi pemerintah tidak bekerja setengah mati tapi bekerja dengan melakukan pembinaan lewat organisasi – organisasi kultur yang ada di seluruh masyarakat kita,” papar Hermus.
Ia juga berharap, semua organisasi kultur yang ada bisa menjadi wadah untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan di Papua Barat terlebih khusus di Kabupaten Manokwari. (LP8/red)