27.7 C
Manokwari
Selasa, April 29, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    Gugus Tugas PB: Sekolah Jangan Buru-Buru Terapkan KBM Tatap Muka

    Published on

    Manokwari-Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat menyarankan sekolah tidak ter buru-buru untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan metode tatap.

    “Memang berat dan serba dilematis. Sistem daring, pembelajaran untuk anak-anak tidak optimal. Dalam situasi pandemi ini kalau dipaksakan kita akan berhadapan dengan risiko kesehatan,” kata Juru Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Papua Barat, Arnoldus Tiniap , Jumat (14/8/2020)

    Ia menyebutkan, penyebaran virus Corona di Papua Barat masih cukup tinggi terutama di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Manokwari dan Teluk Wondama. Tatap muka KBM di sekolah memiliki risiko penularan cukup tinggi.

    Baca juga:  Menhub Kunjungi Manokwari dan Fak-Fak, Tinjau Pembangunan Bandara Rendani dan Siboru

    Menurutnya, pemerintah kabupaten dan kota sebaiknya bersabar terutama di daerah zona merah dan zona kuning. Di sisi lain sistem daring atau belajar dirumah dan metode yang lain agar dioptimalkan seraya menunggu perkembangan epidemi di Papua Barat.

    Arnold menekankan bahwa, kajian matang harus dilakukan sebelum menerapkan sistem tatap muka KBM, diantaranya tentang perkembangan epidemiologi.

    “Secara akumulatif kasus COVID-19 di Papua Barat sedang dalam kondisi menanjak, belum ada tanda-tanda penurunan meskipun beberapa daerah saat ini sudah kembali ke zona kuning dan hijau,” katanya lagi.

    Baca juga:  Pemuda Se-Papua: Waterpauw Layak Maju Cawapres 2024

    Dari laporan Gugus Tugas COVID-19 di daerah, lanjut Arnold, jumlah konfirmasi positif di Papua Barat saat ini sudah mencapai 595 kasus. Jumlah kasus tertinggi terjadi di Kota Sorong disusup Kabupaten Sorong dan Manokwari.

    “Teluk Wondama pun masih terus ada tambahan. Meskipun kasus di Wondama tidak sebanyak daerah lain tapi penambahan kasus yang terjadi belakangan ini patut jadi perhatian,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa, penularan COVID-19 dikalangan siswa atau pelajar SMP ke bawah harus dicegah. Pemerintah kabupaten dan kota memiliki peran cukup besar.

    Baca juga:  KPU-Bawaslu PB Kembalikan Rp114,3 M Dana Hibah, Dominggus: Dialihkan untuk Program Prioritas

    “Lebih baik kita bersabar antara dua sampai tiga bulan kedepan atau bahkan enam bulan kedepan. Tunggu sampai situasi benar-benar kondusif,” sebut Tiniap.

    Untuk daerah zona hijau, tatap muka KBM bisa diterapkan namun harus diawali dengan kajian matang, mengingat penularan antar daerah sangat mungkin terjadi.

    “Transportasi antar daerah di Papua Barat sangat terbuka, bukan tidak mungkin daerah yang sebetulnya sudah hijau akan berubah secara tiba-tiba jadi merah,” pungkasnya.(LPB1/Red)

    Latest articles

    Prabu Soroti Lambannya Penanganan Kasus Korupsi Pakaian Dinas DPR Papua Barat...

    0
    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Ketua Relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko (Prabu) Papua Barat Daya, Abraham Umpain Dimara, menyoroti lambannya penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan pakaian...

    More like this

    BKOW Papua Barat Gelar Seminar Parenting, dr Aisah Dahlan Paparkan Tips Pola Asuh Anak

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Papua Barat menggelar seminar parenting...

    Komnas HAM Sesalkan Insiden Penembakan Jajarannya di Bintuni, Minta Pendekatan Tanpa Kekerasan

    JAKARTA, LinkPapua.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan insiden penembakan yang...

    Resmi Digelar, Musrenbang Distrik Manokwari Barat, Manokwari Timur dan Manokwari Utara, Bupati: Fokus Program Prioritas

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pemkab Manokwari menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang digelar bersamaan yaitu distrik...