26.8 C
Manokwari
Jumat, Desember 13, 2024
26.8 C
Manokwari
More

    Gubernur harap musim dingin Asia Timur pacu pertumbuhan ekspor LNG Bintuni

    Published on

    MANOKWARI– Musim dingin di wilayah Asia Timur menjadi harapan pagi Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan jumlah dan nilai ekspor liquefied natural gas/gas alam cair di Teluk Bintuni.

    Ia juga berharap pertumbuhan ekonomi di Papua Barat pun tumbuh positif melalui kegiatan ekspor tersebut.

    Dia menyebutkan, pada triwulan I tahun 2020 permintaan ekspor dunia terhadap produksi LNG di Teluk Bintuni turun seiring adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina. Situasi ini diperparah dengan munculnya wabah COVID-19.

    “Kita berharap musim dingin di Asia Timur dapat memicu ekspor LNG Papua Barat tahun 2020,” ucap gubernur pada perayaan HUt Provinsi Papua Barat di lapangan apel kantor Gubernur pada Senin (12/10)

    Baca juga:  Ketua BKOW Papua Barat Harap Keterwakilan Perempuan Meningkat pada Pemilu 2024

    Gubernur optimistis perekonomian Papua Barat tahun ini akan tetap tumbuh positif seiring ekspansi pemerintah dan kegiatan investasi di daerah. Pada sisi lain, produksi LNG di Teluk Bintuni saat ini pun sudah lebih stabil dibanding tahun lalu.

    Ia mengakui, realisasi belanja pemerintah daerah saat ini belum optimal. Ekspor LNG diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi di provinsi itu.

    Menurut dia, pandemi COVID-19 masih menjadi persepsi negatif dan ini menjadi ancaman bagi volume perdagangan dunia. Bagi Papua Barat hal ini dinilai dapat menghambat kinerja ekspor.

    Baca juga:  3 Kapolres Berganti, Wakapolda Papua Barat Ingatkan Potensi Gesekan di Pilkada

    “Namun investasi di Papua Barat masih cukup solid baik pada proyek pemerintah maupun swasta. Pembangunan konstruksi train 3 BP Tangguh sedang berjalan, juga pengembangan bandara di beberapa kabupaten, pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sorong serta pembangunan jalan Trans Papua,” katanya.

    Gubernur pun bersyukur, jnflasi Papua Barat terjaga cukup stabil hingga akhir 2019 pada angka 1,93 persen. Diakhir 2020 ia pun berharap inflasi tetap terjaga.

    “Inflasi Papua Barat pada akhir 2019 sebesar 1,93 persen, turun dibanding 2018 yang berada diangka 5,21 persen. Kita punya jauh lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat mencapai 2,72 persen,” ujarnya lagi.

    Baca juga:  24 Peserta Ambil Bagian di Festival Manokwari Battle Manual Brew 2024

    Terkait kegiatan ekspor Papua Barat, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), bahan bakar mineral merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat. Pada Agustus 2020, nilainya sebesar 122,08 juta dolar Amerika atau 98,73 persen dari total ekspor di Provinsi ini.

    Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan kontribusi sebesar 73,96 persen. (LPB1/red)

    Latest articles

    Parjal Manokwari Imbau Warga Manokwari jaga Kamtibmas Jelang Natal

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Ketua Parlemen Jalanan ( (Parjal) Kabupaten Manokwari, Ruben Bonay mengajak seluruh warga masyarakat di Manokwari untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kambtibnas)...

    More like this

    APBD Papua Barat 2025 Dirancang Rp3,4 T, Belanja Pegawai Capai Rp847 M

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere resmi menyerahkan nota keuangan Rancangan...

    Dari Journalist Fest 2024: Diharap Kian Banyak Lahir Jurnalis Muda di Papua Barat

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Papua Barat menggelar kegiatan Journalist Fest 2024. Journalist...

    Pemprov Papua Barat Pastikan Stok Daging Cukup Hingga 3 Bulan ke Depan

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemprov Papua Barat Hendrikus Fatem mengatakan,...