MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat terus berupaya mengentaskan stunting di seluruh kabupaten/kota.
Koordinator Bidang Advokasi Informasi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Papua Barat, Baso Pikres, menyampaikan seluruh pihak harus peduli terhadap 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Sejak bayi dalam kandungan hingga balita harus mendapat perhatian khusus dari orang tua,” ujar Pikres dalam sosialisasi kelompok kerja (Pokja) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di wilayah distrik dan kampung, belum lama ini.
“Dalam percepatan penanganan stunting ada intervensi yang dilakukan termasuk mengubah perilaku masyarakat maupun lingkungannya. Memang yang masuk dalam tim ini terdiri dari sejumlah instansi sesuai dengan tupoksi kerjanya,” tambahnya.
Dijelaskannya, di Manokwari tercatat presentase angka stunting mencapai 22,6 persen dengan jumlah anak mencapai 4.500-an anak.
“Tim memiliki target di tahun 2024 presentase stunting di Manokwari menjadi 14 persen. Ini perlu keseriusan bersama dari semua stakeholders terlebih masyarakat,” katanya.
Pikres berujar, kasus stunting di Papua Barat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor ekonomi hingga ketidaktahuan orang tua terhadap stunting.
“Untuk Papua Barat dalam menekan angka stunting ini memang memiliki karakteristik karena wilayah geografis yang beragam. Dengan dibentuknya tim, dapat mendampingi keluarga yang anaknya masuk dalam kategori stunting,” tutupnya. (LP3/Red)