MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat ekspor Papua Barat pada April 2023 turun 17,06 persen dibanding Maret 2023, dari USD279,40 juta menjadi USD231,74 juta.
“Bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat pada April 2023, yaitu USD229,69 juta atau 99,12 persen dari total ekspor Papua Barat,” kata Plt. Kepala BPS Papua Barat, Johannis Lekatompessy, saat rilis pers, Senin (5/6/2023).
Ia mengungkapkan, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan nilai ekspor USD162,63 juta dengan kontribusi 70,18 persen.
“Ekspor Papua Barat pada bulan April 2023 melalui 4 pelabuhan laut dan 2 pelabuhan udara,” katanya.
Ekspor terbesar Papua Barat berasal dari pelabuhan laut Bintuni dengan nilai USD229,69 juta atau 99,12 persen dari total nilai ekspor Papua Barat. Disusul pelabuhan udara Soekarno-Hatta USD0,94 juta (0,41persen).
Pelabuhan laut Manokwari USD0,40 juta (0,17 persen), pelabuhan laut Sorong USD0,40 juta (0,17 persen), pelabuhan laut Tanjung Perak USD0,15 juta (0,07 persen), dan pelabuhan udara DEO Sorong USD0,15 juta (0,06 persen).
Sementara, impor Papua Barat pada April 2023 mengalami peningkatan 835,73 persen, dari USD0,90 juta menjadi USD8,39 juta.
Bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai impor terbesar di Papua Barat pada April 2023, yaitu USD8,39 juta atau 100,00 persen dari total impor Papua Barat.
“Impor Papua Barat pada April 2023 hanya berasal dari Australia dengan nilai impor USD8,39 juta atau naik sebesar 100 persen jika di bandingkan dengan bulan sebelumnya,” ungkap Johannis. (LP9/Red)