26.4 C
Manokwari
Rabu, April 24, 2024
26.4 C
Manokwari
More

    Dulu Sentuh 3.962 Kasus, Bayi Stunting di Wondama Tersisa 216 Orang

    Published on

    WASIOR, linkpapua.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama mengklaim telah berhasil menurunkan prevalensi stunting di angka 5,4 persen hingga akhir 2022. Saat ini tersisa sekitar 216 bayi dari total 3.962 kasus stunting.

    Bupati Hendrik Mambor menyebutkan data tersebut diperoleh berdasarkan penilaian oleh seluruh Posyandu di Teluk Wondama pada Oktober 2022. Capaian ini ia sebut sebagai hasil kolaborasi bersama.

    “Data akhir bulan Oktober 2022 hasil penilaian seluruh Posyandu yang ada di Teluk Wondama tercapai penurunan angka stunting menjadi 5,4 persen dari total bayi dan balita 3.962 di seluruh kampung. Masih terdapat 216 bayi balita stunting,“ papar bupati saat memberi jawaban terhadap pandangan umum gabungan fraksi DPRD atas RAPBD tahun anggaran 2023 belum lama ini.

    Baca juga:  Polda Papua Barat Sebut Perayaan Idul Fitri 1445 H di Wilayahnya Aman dan Kondusif

    Bupati mengatakan penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh instansi terkait di lingkup Pemkab semata. Namun memerlukan kolaborasi dan sinergitas dari berbagai pihak. Termasuk masyarakat sendiri.

    Baca juga:  Soal Temuan Beras Kedaluwarsa di Manokwari, Bulog: Cuma Salah Tempel Stiker

    “Upaya penanggulangan stunting harus dilakukan secara lintas sektor agar terus terjadi penurunan angka stunting di Kabupaten Teluk Wondama, “ujar Mambor.

    Sebelumnya melalui pemandangan umum gabungan fraksi, DPRD mendorong Pemkab agar serius dalam penanganan stunting di Kabupaten Teluk Wondama. DPRD minta instansi terkait memberi perhatian khusus terhadap distrik dan kampung di pesisir, kepulauan juga pedalaman yang termasuk dalam wilayah kantong kemiskinan ekstrem.

    Baca juga:  Rekomendasi Mubes IKBW: Duet Hendrik Mambor-Andarias Kayukatuy Lanjut di 2024

    “Kami mendorong eksekutif untuk memberi perhatian serius terkait penanganan stunting melalui pendekatan kesehatan juga pendekatan kesejahteraan terutama di wilayah yang menjadi kantong kemiskinan ekstrem,“ demikian poin pandangan umum gabungan fraksi DPRD Teluk Wondama yang dibacakan anggota DPRD Remran Sinadia. (LP9/red)

    Latest articles

    Mengenal Dianawaty Teknisi Perempuan di Tangguh LNG: Pejuang Gender

    0
    JAKARTA,linkpapua.com- Dianawaty, Completion Engineer di Tangguh LNG adalah satu dari segelintir perempuan yang menggeluti pekerjaan sebagai teknisi. Namun lewat profesi ini ia membuktikan bahwa...

    More like this

    Mengenal Dianawaty Teknisi Perempuan di Tangguh LNG: Pejuang Gender

    JAKARTA,linkpapua.com- Dianawaty, Completion Engineer di Tangguh LNG adalah satu dari segelintir perempuan yang menggeluti...

    Selamat! Petrus Kasihiw Raih Gelar Doktor Lingkungan di Unipa

    MANOKWARI,LinkPapua.com- Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw berhasil meraih gelar doktor bidang lingkungan usai menjalani...

    Cegah Banjir, Kodim 1806/TB Bersihkan Parit di Kampung Banjar Ausoy

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Komandan Kodim 1806/TB, Letkol Inf Teguh Eko Efendi memimpin pembersihan parit sepanjang...