27.7 C
Manokwari
Senin, Januari 20, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    Dukung Green Economy Papua-Papua Barat, Inggris rela gelontorkan Rp 400 M

    Published on

    Manokwari,Linkpapuabarat.com-Pemerintah Kerajaan Inggris menggelontorkan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk mendukung pengembangan green economy/ekonomi hijau di Papua dan Papua Barat.

    Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat, Charlie Heatubun, Kamis (29/10) menyebutkan bantuan itu disalurkan dalam bentuk program pendampingan bagi petani dan nelayan.

    “Bantuan itu disalurkan UKCCU (UK Climate Changa Unit. Ini adalah sebuah lembaga perubahan iklim di Inggris. Sudah sejak beberapa tahun lalu lembaga ini melakukan pendampingan di Papua maupun Papua Barat,” ucap Charlie.

    Baca juga:  Angkatan Kerja Papua Barat Meningkat Drastis, Capai 592.802 Orang Agustus 2023

    Semula, kata Heatubun, pendampingan difokuskan pada program penataan ruang serta rencana spasial. Sejak tiga tahun terakhir pendampingan mulai merambah pada pengembangan green economy.

    Ia mengutarakan, di Papua Barat ekonomi hijau difokuskan pada pengembangan sejumlah komoditas unggulan meliputi rumput laut di Teluk Wondama dan Raja Ampat, kakao di Manokwari Selatan, kopi di Pegunungan Arfak serta buah pala di Fakfak.

    Baca juga:  Pastikan Kesiapan Satgas RAFI, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Pamalu Tinjau Sejumlah Daerah

    Pihaknya mengharap bantuan program Kerajaan Inggris ini bersinergi dengan program Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, termasuk pemerintah provinsi kabupaten di Papua Barat.

    “Dengan demikian, masing-masing bisa saling mendukung pengembangan ekonomi hijau di daerah,”katanya.

    Ia mengemukakan bahwa petani rumput laut di Teluk Wondama saat ini sudah menikmati hasil panennya. Sekitar 100 ton rumput laut sudah diperdagangkan ke Surabaya, Jawa Timur.

    Baca juga:  Mugiyono Beri Motivasi dalam Pelatihan Manajemen Keuangan

    Dari transaksi perdagangan rumput laut tersebut uang ratusan rupiah telah beredar di tujuh kampung penghasil di Teluk Wondama.

    “Secara ekonomi manfaatnya jelas, masyarakat sudah menikmati hasil dari jerih payahnya. Kami berharap ini menjadi pemicu bagi masyarakat yang lain, bahwa memanfaatkan potensi alam tanpa merusak lingkungan itu juga bisa menghasilkan uang,” katanya. (LPB1/red)

    Latest articles

    Dipercayakan jadi Pimpinan DPRK dari Golkar, Suriyati : Ini Buah Kesabaran

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- DPRK Manokwari menggelar Rapat Paripurna tentang pembukaan tahun sidang 2025, penetapan program kerja DPRK Manokwari dan Pengumuman calon pimpinan DPRK Manokwari masa...

    More like this

    Rokok Kretek jadi Salah Satu Komoditi Penyumbang Angka Kemiskinan di Papua Barat

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Seiring dengan pemulihan ekonomj yang tercatat pada Triwulan III 2024 yaitu pada...

    Pemda Diminta Jamin Ketersediaan Bama dalam Program Makanan Bergizi Gratis

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Dengan pelaksanaan program makanan bergizi gratis bagi siswa yang merupakan program pemerintah...

    Lifting Akhir Tahun Optimal, SKK Migas Siapkan Langkah Strategis 2025

    JAKARTA, Linkpapua.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK...