26.1 C
Manokwari
Jumat, Juni 20, 2025
26.1 C
Manokwari
More

    Disdik Papua Barat Tegaskan Seleksi Ketat SMA Taruna Kasuari Nusantara demi Jaga Kualitas

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Abdul Fatah, menegaskan proses seleksi masuk SMA Taruna Kasuari Nusantara dilakukan secara ketat dan tidak bisa ditawar demi menjaga kualitas lulusan.

    Penegasan ini disampaikan dalam hearing bersama DPR Papua Barat (DPRPB) yang digelar Rabu (28/5/2025), menyikapi polemik calon siswa yang tidak lolos seleksi.

    Menurut Abdul Fatah, jika calon siswa yang sudah tidak lolos seleksi kembali diakomodasi, maka akan memunculkan persoalan baru. “Anak-anak yang tadinya ditolak karena tidak memenuhi persyaratan akan kembali menuntut. Mengapa mereka bisa, lalu kami tidak,” ujarnya.

    Baca juga:  DPR Papua Barat Nilai Belanja Tak Terduga Rp60 Miliar Masih Wajar

    Dia mengingatkan bahwa SMA Taruna Kasuari Nusantara adalah sekolah unggulan dengan sistem seleksi yang mengedepankan mutu. Sekolah ini, lanjutnya, dirancang untuk mencetak generasi unggul, khususnya dari Orang Asli Papua (OAP), yang mampu bersaing secara nasional, termasuk di Akmil dan Akpol.

    Abdul Fatah menjelaskan, proses penerimaan siswa telah disepakati antara dinas dan pihak sekolah dengan proporsi 80 persen OAP dan 20 persen non-OAP. Tahun ini, jumlah pendaftar mencapai 506 orang, terdiri atas 290 OAP, 207 non-OAP, dan 9 dari jalur prestasi. Namun, hanya 112 siswa yang akan diterima.

    Baca juga:  Bupati Yohanis Manibuy Ajak Warga Bangun Daerah yang SERASI di HUT Ke-22 Bintuni

    “Dalam rekrutmen siswa, sudah disepakati 80:20. Dalam proses perekrutan, dinas selalu berkoordinasi dengan sekolah. Tahun ini, pendaftar mencapai 506 orang yang teridiri atas 290 calon siswa OAP, 207 non-OAP, dan jalur prestasi 9. Akan diakomodir sebanyak 112 siswa,” katanya.

    Abdul Fatah juga mengungkapkan adanya tekanan dari sejumlah orang tua yang meminta anak mereka diluluskan meski tidak memenuhi syarat. Bahkan, ada kasus calon siswa yang tidak bisa membaca dan menulis.

    Baca juga:  Fraksi Otsus Minta Program Afirmasi TNI/Polri Disosialisasikan Lebih Dini

    Dalam kasus lain, lanjut dia, beberapa anak mengaku sengaja membuat masalah agar dikeluarkan dari sekolah karena tidak betah, lalu memprotes ke gubernur.

    Dia menekankan, kualitas lulusan SMA Taruna Kasuari Nusantara akan terus dievaluasi. Dia bahkan menyebut ada masukan dari sejumlah pihak bahwa jika kualitas lulusan tidak menunjukkan kemajuan, lebih baik kembangkan sekolah lain.

    “Lulusan pertama itu seleksinya sangat mudah sehingga hasilnya juga seperti itu. Jika semua anak-anak ini direkrut kembali, yakinlah pasti akan menimbulkan masalah,” tuturnya. (LP14/red)

    Latest articles

    Dominggus Sebut Baru 14 Koperasi Kampung di Papua Barat Berbadan Hukum

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyebut dari total 824 kampung di Papua Barat, baru 14 koperasi yang telah berbadan hukum. Hal...

    More like this

    Dominggus Sebut Baru 14 Koperasi Kampung di Papua Barat Berbadan Hukum

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyebut dari total 824 kampung di...

    Lomba Besei Kambe di Polda Kalteng, Sarana Lestarikan Budaya Lokal Dimomentum Hari Bhayangkara ke-79

    PALANGKARAYA, Linkpapua.com- Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng)...

    Pembangunan Tahap Dua Pasar Sanggeng akan Dilanjutkan, Hermus Sebut Ganti Untung yang Diberikan Objektif

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou bersama sejumlah pimpinan OPD meninjau langsung pasar sentral...