BINTUNI, Linkpapuabarat.com – Potensi masuknya paham radikal di setiap daerah kemungkinan ada, karena mereka menggunakan jejaring media sosial untuk berinteraksi. Untuk memutus jaringan ini, Polres Teluk Bintuni menuntut sikap proaktif masyarakat dari berbagai elemen.
Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Hans R Irawan mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan anggota untuk mendeteksi sejauh mana kemungkinan itu. Deteksi dilakukan secara langsung di masyarakat maupun lewat media-media sosial.
“Untuk memutus jaringan teror maupun paham paham yang mereka bawa masyarakat semua mempunyai peranan. Termasuk orang tua mempunyai peranan dalam melihat perilaku anak-anaknya. Jika menemukan hal hal yang tak lazim segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian, agar segera kita melakukan antisipasi,” terang Hans, Senin (5/4/2021).
Dalam mencegah masuknya paham paham radikal di masyarakat juga dibutuhkan peran para tokoh agama. Kata Hans, toko agama yang menyampaikan hal-hal yang bisa membantu pihak kepolisian, memutus jaringan teroris.
Menurut Hans, tokoh agama memiliki interaksi langsung dengan umat. Sehingga ia bisa mendeteksi lebih cepat siapa yang terpapar paham radikal.
Di Teluk Bintuni sendiri menurut Hans sejauh ini belum ada yang terindikasi terpapar. Tapi masih memilik potensi ke arah sana.
“Oleh karena itu kita semua seluruh masyarakat Teluk Bintuni agar selalu waspada. Sekiranya masyarakat melihat hal-hal yang tidak umum serta tidak lazim segera melaporkan ke pos keamanan terdekat agar bisa ditindaklanjuti,” katanya.
Dikatakan Hans, upaya pencegahan jauh lebih baik. Tetapi ini membutuhkan keterlibatan semua pihak. Yang dibutuhkan adalah sikap proaktif masyarakat dalam melapor.
“Pada saat terjadi baru dilaporkan, padahal dari kasat mata kita sudah bisa melihat hal-hal yang aneh, tetapi tidak berani melaporkan karena mungkin takut. Saya harap bila ada hal mencurigakan masyarakat segera melaporkan ke pihak keamanan. Jangan takut. Semua harus aktif mencegah,” tutup Hans. (LPB5/red)




