27.5 C
Manokwari
Sabtu, Maret 29, 2025
27.5 C
Manokwari
More

    Derita Pedagang Pasar Sentral Bintuni: Bayar Lapak Tiap Hari, Dimintai Uang Kebersihan pula

    Published on

    BINTUNI, Linkpapua.com- Masyarakat dan pedagang mengeluhkan maraknya pungutan liar (pungli) di area di Pasar Sentral Bintuni, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

    Salah seorang pedagang, La Sardin (30), mengaku tiap harinya membayar retribusi untuk lapak di tempatnya sebesar Rp2.000. “Restribusi satu lapak Rp2.000, bila dibayar selama dua hari maka akan naik menjadi Rp5.000,” kata La Sardin kepada awak media saat ditemui, Jumat (25/6/2021).

    Sudah membayar retribusi pasar, dia juga mesti membayar biaya kebersihan kepada para petugas kebersihan. Itu juga dilakukan hampir tiap hari.

    Baca juga:  Disambut Meriah Warga, Petrus-Matret: Mari Bersama-sama Bangun Teluk Bintuni!

    Dirinya pun meminta kepada pemerintah segera menertibkan para petugas yang meminta uang di luar ketentuan. Selain itu, dia juga berharap adanya tempat parkir bagi kendaraan yang masuk-keluar pasar agar tidak menimbulkan keresahan pedagang pasar.

    “Saya berharap oknum seperti ini ditertibkan sehingga kita tidak terganggu. Yang jadi masalah saat ini tempat parkir kendaraan yang harus diatur kembali,” keluhnya.

    Di tempat terpisah, Broto (45) salah satu pemilik kendaran yang mangkal di Pasar Sentral Bintuni juga berharap agar pasar memiliki tempat parkir luas dan ada yang mengatur.

    Baca juga:  Turnamen Basket Bupati Teluk Bintuni Cup: Kali Kabur Senior Kawinkan Gelar Juara

    “Kalau dimintai uang retribusi seharusnya macam parkir juga harus ditertibkan. Ada yang atur sehingga tidak sembarangan parkir. Apalagi tempat parkirnya sempit. Apalagi dengan adanya ojek yang telah mengambil lahan parkir, harusnya ditertibkan dengan aturan yang ada,” ucapnya.

    Soal retribusi parkir yang tidak memiliki tanggal yang jelas, dirinya mengaku bingung harus disampaikan kepada siapa.

    Ia juga mengeluhkan adanya pungutan liar dari petugas sampah di pasar. Parahnya, hal tersebut telah dilakukan tiap hari.

    Baca juga:  Pertama Kali, Rutan Bintuni Berikan Remisi Idulfitri dan Nyepi Bersamaan

    “Macam ini kita tiap hari sudah membayar retribusi, tapi sampah di pasar ini masih dimintai uang kembali. Ini tiap hari bawa karton meminta uang untuk sampah,” akunya.

    Ia juga mengatakan Seharusnya para pekerja kebersihan dibayar oleh pemerintah, tapi mengapa masih minta kepada para pedagang pasar.

    “Harapan saya kalau kerja sudah dibayar ya jangan narik lagi. Apalagi sudah ada retribusi, kalau begitu namanya pungutan liar,” terangnya. (LP5/red)

    Latest articles

    Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri jatuh pada Senin (31 /3/2025). Kepastian ini diumumkan...

    More like this

    Bupati Teluk Bintuni Tinjau Distrik Tomu, Warga Keluhkan Rumah Tak Layak Huni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Warga Distrik Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, mengeluhkan kondisi...

    Pertama Kali, Rutan Bintuni Berikan Remisi Idulfitri dan Nyepi Bersamaan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Untuk pertama kalinya, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bintuni, Papua...

    Ketua LMA 7 Suku Bintuni Dukung UU TNI untuk Keamanan Nasional

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) 7 Suku Kabupaten Teluk Bintuni,...