27.1 C
Manokwari
Kamis, November 21, 2024
27.1 C
Manokwari

Search for an article

More

    Debat Pilkada Bintuni: Ditanya Anisto soal Inflasi, Daniel Asmorom: Baik…   

    Published on

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Calon Bupati Teluk Bintuni, Daniel Asmorom tak bisa menjawab saat ditanya soal tingkat inflasi di Teluk Bintuni, dalam debat perdana, Kamis (31/10/2024). Pertanyaan dilontarkan oleh cabup nomor urut 1, Yohanis Manibuy.

    Sebelum menyampaikan pertanyaan, Anisto, sapaan Yohanis Manibuy memberikan gambaran terkait tingkat inflasi di Kabupaten Teluk Bintuni pada tahun 2023 sebesar 6,38 persen. Kata dia, salah satu penyebab inflasi tersebut adalah masalah konektivitas wilayah.

    “Bagaimana langkah konkret pasangan nomor urut 02 mengatasi masalah konektivitas di Kabupaten Teluk Bintuni?,” tanya Anisto, kepada Daniel Asmorom, yang berpasangan dengan Alimudin Baedu.

    Daniel yang mendapat pertanyaan itu, terlihat bingung. Di atas podium, ia terlihat membolak-balikkan kertas untuk mencari jawaban.

    “Baik.. penanganan inflasi…,” kata Daniel, yang kembali terdiam dalam beberapa saat.

    Alimudin Baedu yang berdiri di sampingnya, mencoba membantu memberikan jawaban, dengan menuliskan sesuatu di kertas yang dipegang Daniel Asmorom. Karena jeda jawaban yang cukup memakan waktu, pemandu acara sempat mempersilakan ulang untuk Daniel segera memberikan jawaban.

    “Silakan, paslon nomor urut 02 untuk menjawab,” kata salah satu pemancu debat, mengulang kalimatnya.

    Karena tidak juga segera ada jawaban dari Daniel Asmorom, Alimudin Baedu kemudian mengambil alih microfon untuk menjawab pertanyaan Anisto. Kata Alimudin, untuk menangani inflasi daerah, pihaknya memiliki tim pengendali inflasi daerah yang terdiri berbagai pihak.

    Yang kedua, kata Alimudin, inflasi daerah bukan hanya soal harga yang tidak bisa dikendalikan, tetap juga disebabkan transportasi, distribusi dan ketersediaan barang di Bintuni.

    “Kita tahu hari ini bahwa harga barang kita, inflasi yang tinggi karena faktor transportasi dan distribusi barang ke daerah pegunungan dan pesisir, serta tingginya biaya produksi yang terjadi di sektor pertanian, perikanan dan lainnya,” kata Alimudin.

    Untuk mengendalikan inflasi daerah tersebut, menurutnya tidak hanya melakukan pendekatan kebijakan, tetap juga kemitraan dengan pengusaha dan dengan pihak lain.

    “Karena inflasi yang tinggi berbanding lurus dengan masalah kemiskinan. Semakin tinggi inflasi daerah, semakin berpengaruh pada kemiskinan, karena barang yang dijual di toko tidak bisa dijangkau oleh masyarakat,” kata Alimudin, mengakhiri jawabannya.(LP5/Red)

    Latest articles

    Kunjungi Fakfak, Ali Baham Minta Lintas Komponen Jaga Sinergi Jelang Pilkada

    0
    FAKFAK,Linkpapua.com - Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere bersama Tim Desk Pilkada berkunjung ke Kabupaten Fakfak. Ali Baham menegaskan, kunjungan ini dalam rangka...

    More like this

    Kunjungi Fakfak, Ali Baham Minta Lintas Komponen Jaga Sinergi Jelang Pilkada

    FAKFAK,Linkpapua.com - Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere bersama Tim Desk Pilkada berkunjung...

    Jadi Jurkam HERO, Zulfikar Sadikin: Kota Manokwari akan Segera Terwujud

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Politisi partai Golongan Karya (Golkar) Zulfikar Arse Sadikin menjadi salah satu juru...

    Terbukti Korupsi, Mantan Plt Kepala BKPP Teluk Bintuni Divonis 4 Tahun Penjara 

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)...
    Exit mobile version