25.2 C
Manokwari
Senin, Februari 24, 2025
25.2 C
Manokwari
More

    Daya Serap Tenaga Kerja di Papua Barat Naik, BPS: Masih Terdampak Pandemi

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Johannis Lekatompessy mengatakan, membaiknya perekonomian Papua Barat berdampak pada penyerapan tenaga kerja. BPS mencatat, per Februari 2023 ada sekitar 16.615 tenaga kerja baru yang terserap.

    “Membaiknya kondisi perekonomian mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 16.615 orang. Ini seiring berkurangnya angka pengangguran sekitar 625 orang,” jelas Johannis, Jumat (5/5/2023.

    Menurutnya, komposisi angkatan kerja pada Februari 2023 terdiri dari 588.729 orang penduduk yang bekerja dan 34.461 orang pengangguran. Jika dibandingkan dengan Februari 2022, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 15.990 orang.

    Baca juga:  Ini Reaksi DPRD Bintuni Soal BP Tangguh Blacklist Tenaga Kerja Lokal

    Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023 juga turun. Yakni sebesar 5,53 persen atau turun 0,25 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.

    Sementara, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2023 sebesar 69,36 persen atau turun 0,23 persen poin dibandingkan Februari 2022.

    “Bedasarkan jenis kelamin TPAK laki-laki sebesar 80,92 persen lebih tinggi TPAK perempuan yang sebesar 56,27 persen, ” jelas Johannis.

    Baca juga:  BPS: Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Papua Barat Menurun di Bulan Maret 2023

    Dia mengungkapkan, penduduk bekerja pada kegiatan informal mengalami penurunan dibanding Februari 2022 sebesar 1,14 persen poin.

    “Sebanyak 350.544 orang atau 59,54 persen bekerja pada kegiatan informal,” katanya.

    Selama Februari 2022 sampai Februari 2023 lapangan usaha pertanian dan administrasi pemerintahan menjadi sektor tertinggi penyerap tenaga kerja yakni sekitar 43.392 orang.

    “Perlu menjadi perhatian sektor lapangan usaha perdagangan, konstruksi, pengangkutan dan pergudangan serta industri pengolahan mengalami penurunan jumlah tenaga kerja di atas 1 persen,” terang Johannis.

    Baca juga:  Inflasi Papua Barat Naik di Bulan Maret, ini Komoditas Penyumbang Terbesar

    Dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi ketenagakerjaan belum sepenuhnya hilang. Masih ada sekitar 13.360 orang yang berkurang jam kerjanya jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

    “Terdapat 13.374 orang atau 1,52 persen penduduk usia kerja yang terdampak covid-19. Pengangguran karena covid-19 182 orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 132 orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 13.360 orang,” imbuhnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    Ketua DPRK Wondama: Pilkada Sudah Usai, Saatnya Bersatu Dukung Elysa-Anthonius

    0
    WASIOR, Linkpapua.com- Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama Sara Silambi mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah itu memberikan dukungan kepada duet...

    More like this

    Ketua DPRK Wondama: Pilkada Sudah Usai, Saatnya Bersatu Dukung Elysa-Anthonius

    WASIOR, Linkpapua.com- Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama Sara Silambi mengajak...

    Panitia HUT dan Natal 2024 Resmi Dibubarkan, PPA Papia Barat Komitmen Wujudkan Program 2025

    MANOKWARI, linkpapua.com- Panitia HUT ke-12 dan Panitia Natal 2024 Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua...

    Dorong Pemberdayaan Anak, PPA Papua Barat Bagi Bingkisan dan Buku Cerita di Sekolah Minggu Gereja Eklesia Aipiri

    MANOKWARI,Linkpapua.com -Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) membagikan 200 lebih paket bingkisan dan buku cerita Alkitab...