25.5 C
Manokwari
Senin, Juni 23, 2025
25.5 C
Manokwari
More

    Daya Serap Tenaga Kerja di Papua Barat Naik, BPS: Masih Terdampak Pandemi

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Johannis Lekatompessy mengatakan, membaiknya perekonomian Papua Barat berdampak pada penyerapan tenaga kerja. BPS mencatat, per Februari 2023 ada sekitar 16.615 tenaga kerja baru yang terserap.

    “Membaiknya kondisi perekonomian mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 16.615 orang. Ini seiring berkurangnya angka pengangguran sekitar 625 orang,” jelas Johannis, Jumat (5/5/2023.

    Menurutnya, komposisi angkatan kerja pada Februari 2023 terdiri dari 588.729 orang penduduk yang bekerja dan 34.461 orang pengangguran. Jika dibandingkan dengan Februari 2022, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 15.990 orang.

    Baca juga:  BPS: Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Papua Barat Menurun di Bulan Maret 2023

    Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023 juga turun. Yakni sebesar 5,53 persen atau turun 0,25 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.

    Sementara, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2023 sebesar 69,36 persen atau turun 0,23 persen poin dibandingkan Februari 2022.

    “Bedasarkan jenis kelamin TPAK laki-laki sebesar 80,92 persen lebih tinggi TPAK perempuan yang sebesar 56,27 persen, ” jelas Johannis.

    Baca juga:  Inflasi Papua Barat Sentuh 0,30%, Transportasi Udara Penyumbang Terbesar

    Dia mengungkapkan, penduduk bekerja pada kegiatan informal mengalami penurunan dibanding Februari 2022 sebesar 1,14 persen poin.

    “Sebanyak 350.544 orang atau 59,54 persen bekerja pada kegiatan informal,” katanya.

    Selama Februari 2022 sampai Februari 2023 lapangan usaha pertanian dan administrasi pemerintahan menjadi sektor tertinggi penyerap tenaga kerja yakni sekitar 43.392 orang.

    “Perlu menjadi perhatian sektor lapangan usaha perdagangan, konstruksi, pengangkutan dan pergudangan serta industri pengolahan mengalami penurunan jumlah tenaga kerja di atas 1 persen,” terang Johannis.

    Baca juga:  Di Depan Ketua Komisi II DPR RI, Waterpauw Paparkan Capaian dan Usulan Pemekaran DOB

    Dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi ketenagakerjaan belum sepenuhnya hilang. Masih ada sekitar 13.360 orang yang berkurang jam kerjanya jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

    “Terdapat 13.374 orang atau 1,52 persen penduduk usia kerja yang terdampak covid-19. Pengangguran karena covid-19 182 orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 132 orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 13.360 orang,” imbuhnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    0
    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk badan pengurus tingkat kampung Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini berlangsung...

    More like this

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk...

    Kasus Tambang Malut, GP Nuku Sebut Penangkapan 11 Warga Maba Sangaji Langgar Konstitusi

    MALUKU UTARA, LinkPapua.com - Sekjen Gerakan Pemuda Nuku (GP Nuku), Mochdar Soleman, menyoroti penangkapan...

    Jelang Hari Bhayangkara Ke-79 Polda Papua Barat Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Kepolisian Daerah Papua Barat menggelar...