26 C
Manokwari
Senin, Februari 3, 2025
26 C
Manokwari
More

    Dari Peluncuran Buku FSVA: 45 Kecamatan di Papua Barat Masih Rentan Pangan

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapua.com – Pemprov Papua Barat resmi meluncurkan buku Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan. Buku ini mengungkap masih adanya potensi kerentangan pangan pada 45 kecamatan di Papua Barat.

    Peluncuran Buku Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan ditandatangani oleh Penjabat Sekda Papua Barat Yacob S Fonataba dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lasarus Ullo, Senin (3/2/2025).

    Pj Sekda Papua Barat Yacob S Fonataba mengatakan, masalah rawan dan rentan pangan di Papua Barat masih memerlukan perhatian. Maka dari hasil analisis peta ketahanan dan kerentanan pangan/food security vulnerability atlas (FSVA) dapat menjadi acuan pemerintah ketika ingin melakukan intervensi.

    “Dengan mengetahui kondisi sebaran daerah rentan pangan melalui potret peta FSVA tahun 2024, maka dapat dilakukan upaya dan langkah yang tepat untuk mengatasinya, salah satunya dengan melakukan rencana tindak lanjut melalui intervensi kegiatan penanganan kerawanan pangan,” ujarnya.

    Baca juga:  Pelepasan Tim Basket Pra-PON Papua Barat, Harli Siregar: Jadilah Superteam, Bukan Superman

    Fonataba menjelaskan bahwa peta FSVA merupakan salah satu alat bantu yang dapat dipakai untuk memberikan informasi grafis kewilayahan tentang situasi pangan dan gizi secara terus menerus dan berkesinambungan. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi dalam rangka pengambilan kebijakan untuk menetapkan program intervensi penanganan masalah rawan pangan.

    “Dengan mengetahui tingkat kerawanan suatu wilayah juga dapat menjadi acuan lintas sektor dalam perannya menangani masalah pangan. Masalah pangan merupakan masalah yang besar dan diperlukan kolaborasi bersama mengingat masalah pangan adalah mengatasi kebutuhan pangan banyak orang,” paparnya.

    Kadis Ketahanan Pangan Papua Barat Lasarus Ullo memaparkan bahwa daerah rentan pangan di tahun 2024 menurun menjadi 45 kecamatan di Papua Barat dibandingkan dengan 2023. Di mana ada 67 kecamatan rentan pangan.

    Baca juga:  Ketua Umum SMSI Sampaikan Ucapan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih

    Dirinya mengatakan, intervensi yang dilakukan berdampak positif terhadap peningkatan ketahanan pangan di kecamatan rawan pangan.

    “Di tahun 2023 indeks ketahanan pangan (IKP) tertinggi hanya 70,06% sementara di tahun 2024 IKP tertinggi meningkat menjadi 83,41%,” tuturnya.

    Lasarus menyebutkan bahwa dari data IKP dapat dijelaskan masih terdapat kecamatan yang memerlukan intervensi peningkatan ketahanan pangan. Dirinya mengemukakan sebaran daerah rentan pangan di mana 44 kecamatan di 7 kabupaten masuk dalam kategori agak rentan pangan.

    Sementara 1 kecamatan Fafurwar di Teluk Bintuni masuk dalam kategori rentan pangan. Sehingga keseluruhan 7 kabupaten di Papua Barat tergolong daerah rentan rawan pangan.

    Swadaya Pertanian jadi Solusi

    Kepala Balay Standarisasi Instrumem Pertanian (BSIP) Aser Rouw mengatakan dukungan penuhnya dalam mengatasi pangan di Papua Barat. Dijelaskan bahwa adanya program pemerintah terhadap swadaya pertanian merupakan penanganan terhadap masalah pangan.

    Baca juga:  Piutang Mandek Ratusan Juta, PT Padoma Disarankan Tempuh Jalur Hukum

    Aser menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menggalakkan perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan rawa, efektivitas lahan perkebunan, peningkatan kualitas pertanian merupakan upaya yang kini tengah dilakukan,

    “Kami BSIP mendukung program pemerintah dengan harapan kebutuhan pangan di Papua Barat dapat terpenuhi,” jelasnya.

    Rektor Universitas Papua, Hugo Warami juga menyatakan dukungannya terhadap peningkatan pangan di Papua Barat. Dikatakan bahwa pihak akademisi mendukung dengan meningkatkan SDM dalam memberi input terhadap pemerintah Provinsi Papua Barat dalam kepastian terhadap ketahanan pangan khususnya pangan lokal.

    “Saya rektor Universitas Papua mendukung sepenuhnya kegiatan serta program yang dikerjakan dalam memastikan masyarakat memiliki ketersediaan pangan yang cukup dalam waktu-waktu mendatang,” imbuhnya. (LP14/red)

    Latest articles

    Selama Desember, jumlah Penerbangan di Papua Barat Naik 16 %

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat selama Desember 2024, jumlah penerbangan di Papua Barat tercatat mencapai 1.350 penerbangan. Kepala BPS Papua Barat...

    More like this

    Selama Desember, jumlah Penerbangan di Papua Barat Naik 16 %

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat selama Desember 2024, jumlah penerbangan...

    11 Bulan Dipalang Warga, Asrama Guru SMA Merdey Bintuni Akhirnya Dibuka

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Para guru di SMA Merdey, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, kini bernapas...

    Pemprov Papua Barat Siapkan Seremoni Penyambutan Dominggus-Lakotani

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Pemprov Papua Barat akan menyiapkan prosesi penyambutan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur,...