MANOKWARI, Linkpapua.com – Pemprov Papua Barat tengah menggodok calon pejabat eselon dengan proses uji kompetensi satu pekan ke depan. Hasil evaluasi ini akan menjadi parameter untuk mengangkat calon pimpinan OPD.
Penjabat Sekda Papua Barat Dance Sangkek mengatakan, proses reorganisasi itu dinamis. Selalu ada evaluasi pada fungsional tugas, kelembagaan maupun personel agar terjadi dinamisasi birokrasi.
Dia menilai, birokrasi tidak akan sehat jika tidak pernah ada evaluasi yang terjadi secara periodik. Ketiadaan evaluasi itu yang kerap membuat ada pejabat yang menduduki jabatan kepala OPD lebih dari lima tahun. Atau bahkan ada yang sampai belasan tahun.
“Kita ingin tidak ada lagi yang menduduki jabatan kepala OPD terlalu lama. Karena ini membuat organisasi tidak sehat,” jelas Dance.
Ia menjelaskan, uji kompetensi itu akan menentukan di mana selayaknya seorang birokrat ditempatkan.
“Uji kompetensi itu orang tidak diganti orang tetap ada di sini tapi dinilai yang tadinya duduk di kepala biro A setelah diuji kompetensi nilai yang kita dapatkan misalnya tidak cocok karena tidak memenuhi. Berarti orang ini tidak cocok di jabatan itu. Cocoknya di mana dan dirolling gitu. Kemudian kalau sudah evaluasi kinerja itu diganti dan melalui proses,” paparnya
Kata Dance, saat ini panitia evaluasi maupun uji kompetensi sedang bekerja. Dalam waktu dekat akan ada hasil dari evaluasi maupun uji kompetensi tersebut. Yang kemudian akan menjadi dasar pergeseran pejabat.
Menurut Dance, pimpinan daerah berhak menentukan seseorang dalam jabatan. Di Papua Barat sudah membentuk panitia untuk melakukan evaluasi dan uji kompetensi.
“Tahapan sudah berjalan pendaftaran sudah masuk hari ketiga, uji kompetensi sudah 100 persen. 47 pimpinan OPD dilakukan evaluasi dan uji kompetensi,” jelas Dance.(LP9/Red)