26.1 C
Manokwari
Sabtu, Oktober 12, 2024
26.1 C
Manokwari
More

    COVID-19 masih mengkhawatirkan, sekolah tatap muka harus matang

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapuabarat.com-Satuan pendidikan di Provinsi Papua Barat diharapkan melakukan persiapan secara matang sebelum menerapkan sekolah tatap muka pada Januari tahun depan.

    Juru bicara penanganan COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap, Jumat (11/12), mengatakan penyebaran di Papua Barat masih mengkhawatirkan. Penambahan masih terus terjadi.

    “Kita harus benar-benar siap kalau ingin menerapkan sekolah tatap muka,” katanya.

    Tiniap mengemukakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara nasional belum merekomendasikan pembukaan kembali aktivitas pendidikan. Kondisinya belum memungkinkan karena ada potensi lonjakan kasus.

    Baca juga:  Dominggus Kumpulkan Kepala Daerah, Bahas CPNS dan Nasib Honorer

    “Ada banyak moment di bulan Desember dimana pada situasi tersebut lonjakan kasus COVID-19 sangat mungkin terjadi. Pilkada baru selesai, dalam waktu dekat ada perayaan Natal dan cuti bersama,” ucap Arnold.

    Menurutnya, wali murid atau komite sekolah harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan jika sekolah ingin menerapkan sekolah tatap muka. Disisi lain tata laksana serta sarana prasarana protokol kesehatan harus siap.

    Baca juga:  Kabupaten/Kota Pelaksana Wisata Kuliner Khas Nusantara Akan Digilir

    “Kalau terjadi apa-apa sama anak-anak nanti orang tua yang sedih dan repot. Kalau anak sakit karena terpapar COVID-19 orang tua mana yang tidak susah,” sebutnya

    Arnold pun berpandangan bahwa belum semua siswa pada tingkatan pendidikan mampu menerapkan protokol kesehatan secara baik. Hal ini harus menjadi pertimbangan baik Dinas Pendidikan maupun sekolah.

    “Anak-anak sekolah dasar tentu masih kesulitan untuk benar-benar menerapkan protokol, begitu pula SMP. Saat di dalam kelas mungkin bisa diatur, tapi saat jam istirahat hal itu sangat sulit karena mereka belum punya kesadaran yang baik tentang bahaya COVID-19,”katanya.

    Baca juga:  Gubernur Dominggus Mandacan wajibkan rapid test antigen untuk masuk dan keluar Papua Barat

    Sesuai peta penyebaran COVID-19 lanjut Arnold, seluruh daerah di Papua Barat saat ini memiliki kerentanan yang sama. Temuan kasus baru masih terus terjadi.

    “Kalau terpaksa harus dilaksanakan sekolah tatap muka, anak-anak jangan masuk secara serentak. Harus diatur, disiapkan sift agar mereka masuk bergiliran,”pungkasnya. (LPB1/red

    Latest articles

    Matret Kokop Serahkan 11 Randis ke OPD: Harus Bisa Tingkatkan Kinerja

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Pemda Teluk Bintuni menyerahkan kendaraan dinas operasional kepada sejumlah OPD, Jumat (11/10/2024). Penyerahan yang berlangsung di Kantor Bupati Teluk Bintuni diserahkan secara...

    More like this

    Gelar Rakor, MDK Papua Barat Petakan Jalan Dakwah

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Majelis Da'i Kebangsaan (MDK) Papua Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menyusun...

    Dua Kali Mangkir, Kadis PUPR Papua Barat Terancam Dijemput Paksa

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Papua Barat Nadjamudin Bennu...

    Ali Baham Lepas Peserta Jalan Santai Sambut HUT Ke-25 Papua Barat  

    MANOKWARI, Linkpapua.com - Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmete melepas jalan santai dalam...