26.4 C
Manokwari
Selasa, Mei 13, 2025
26.4 C
Manokwari
More

    COVID-19 masih mengkhawatirkan, sekolah tatap muka harus matang

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapuabarat.com-Satuan pendidikan di Provinsi Papua Barat diharapkan melakukan persiapan secara matang sebelum menerapkan sekolah tatap muka pada Januari tahun depan.

    Juru bicara penanganan COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap, Jumat (11/12), mengatakan penyebaran di Papua Barat masih mengkhawatirkan. Penambahan masih terus terjadi.

    “Kita harus benar-benar siap kalau ingin menerapkan sekolah tatap muka,” katanya.

    Tiniap mengemukakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara nasional belum merekomendasikan pembukaan kembali aktivitas pendidikan. Kondisinya belum memungkinkan karena ada potensi lonjakan kasus.

    Baca juga:  Fakta Miris Tambang Emas Ilegal, MRPB Sebut Ada Prostitusi dan Narkoba

    “Ada banyak moment di bulan Desember dimana pada situasi tersebut lonjakan kasus COVID-19 sangat mungkin terjadi. Pilkada baru selesai, dalam waktu dekat ada perayaan Natal dan cuti bersama,” ucap Arnold.

    Menurutnya, wali murid atau komite sekolah harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan jika sekolah ingin menerapkan sekolah tatap muka. Disisi lain tata laksana serta sarana prasarana protokol kesehatan harus siap.

    Baca juga:  BPS Catat Ekspor Papua Barat September Naik 5,37 Persen Jadi USD 140,28 Juta

    “Kalau terjadi apa-apa sama anak-anak nanti orang tua yang sedih dan repot. Kalau anak sakit karena terpapar COVID-19 orang tua mana yang tidak susah,” sebutnya

    Arnold pun berpandangan bahwa belum semua siswa pada tingkatan pendidikan mampu menerapkan protokol kesehatan secara baik. Hal ini harus menjadi pertimbangan baik Dinas Pendidikan maupun sekolah.

    “Anak-anak sekolah dasar tentu masih kesulitan untuk benar-benar menerapkan protokol, begitu pula SMP. Saat di dalam kelas mungkin bisa diatur, tapi saat jam istirahat hal itu sangat sulit karena mereka belum punya kesadaran yang baik tentang bahaya COVID-19,”katanya.

    Baca juga:  Pj Gubernur Ali Baham Bantu Pembangunan Masjid Al Aqsho Wamena

    Sesuai peta penyebaran COVID-19 lanjut Arnold, seluruh daerah di Papua Barat saat ini memiliki kerentanan yang sama. Temuan kasus baru masih terus terjadi.

    “Kalau terpaksa harus dilaksanakan sekolah tatap muka, anak-anak jangan masuk secara serentak. Harus diatur, disiapkan sift agar mereka masuk bergiliran,”pungkasnya. (LPB1/red

    Latest articles

    Pemkab Bintuni Benahi Ruang Publik Telantar, Dimulai dari Taman Bangkit Bintuniku

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat, mulai membenahi sejumlah ruang publik yang bertahun-tahun telantar dan rusak. Langkah awal dimulai...

    More like this

    Hadiri Pembukaan Liga Futsal Nusantara Regional Papua Barat, Mugiyono Motivasi para Pemain

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari bersama Pimpinan Forkopimda Papua Barat menghadiri pembukaan Liga Futsal...

    82 Calon Jemaah Haji Fakfak Dilepas, Berangkat Menuju Tanah Suci 19 Mei

    FAKFAK, LinkPapua.com - Sebanyak 82 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Fakfak, Papua Barat,...

    Tim Pemekaran DOB Manokwari Barat Minta Gubernur PBD Ralat Usulan ke DPR RI

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Tim pemekaran calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Manokwari Barat menyampaikan pernyataan...