26.8 C
Manokwari
Sabtu, Juni 7, 2025
26.8 C
Manokwari
More

    Cegah Virus ASF, Disperindakop Manokwari akan Tertibkan Penjualan Daging di Pinggir Jalan

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Manokwari melakukan pengawasan ketat terhadap penjualan daging babi sejak merebaknya African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. Para peternak diingatkan agar tidak menjual babi yang sedang sakit.

    “Kami juga telah mengingatkan agar tidak ada pedagang yang menjual daging di pinggir jalan,” pinta Kepala Dinas Perindakop dan UMKM Manokwari Rosita Watofa, Sabtu (1/5/2021).

    Baca juga:  Tersangka Pemasok Sabu-Sabu ke Penambang Ilegal Pegaf Dilimpahkan ke Kejaksaan

    Ia menjelaskan, secara kasat mata daging yang dijual di pinggir jalan tentu tidak higienis karena terkena debu dan lainnya. Sehingga disarankan agar daging tidak dijual di pinggir jalan.

    “Jika diteliti pasti kotor sehingga tidak disarankan menjual daging di pinggir jalan. Sebenarnya biarpun tidak ada virus demam babi itu kalau ditemukan seperti itu pasti akan ditegur. Ternak yang hidup saja hanya bisa diperjualbelikan di pasar hewan,” ungkapnya.

    Baca juga:  Tugu Jepang Tidak Terawat, Polres Manokwari Gelar Aksi Bersih-Bersih

    Rosita mengaku untuk pengawasan penjualan hewan ternak, merupakan wewenang Dinas Pertanian dan Peternakan. Dinas Perindakop hanya memberikan rekomendasi.

    Untuk menyiapkan tempat khusus penjualan daging, Perindakop menunggu rekomendasi tempat dari OPD terkait.

    “Kita masih menunggu usulan dari Dinas Pertanian tempat khusus penjualan daging ini. Karena kan harus disiapkan tempat pembuangan sisa-sisa hewan itu dimana dan lainnya. Memang sebaiknya tidak jauh dari pasar, itu yang perlu ditentukan lokasi. Karena kita ingin pasar harus sehat,” tambah dia.

    Baca juga:  Kekaryaan Momentum Idul Adha, Golkar Manokwari Sebar 4 Ekor Hewan Kurban

    Diakui Rosita, hasil pemantauan pihaknya masih ditemukan aktivitas jual beli daging di pinggir jalan, termasuk daging babi. Menurutnya ini perlu disikapi agar pedagang tetap patuh pada aturan.

    “Tentu ini perlu mendapat perhatian, terlebih masih maraknya demam babi Afrika yang menyebabkan ribuan ternak babi mati di Manokwari,” pungkasnya. (LP 3/Red)

    Latest articles

    Meriah! Lomba Lari 7K Ramaikan HUT Ke-22 Bintuni, 1.200 Peserta Ambil...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Sekitar 1.200 peserta ambil bagian dalam lomba lari 7K yang digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Teluk...

    More like this

    Masjid Nurul Qolbi Manokwari Kurban 6 Ekor Sapi, Juga Dibagikan ke Warga Nasrani

    MANOKWARI, LinkPapua - Sebanyak enam ekor sapi kurban disembelih di Masjid Nurul Qolbi Amban...

    Program MBG Dinilai Belum Menyentuh Kampung-Kampung di Manokwari

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Meski digulirkan sebagai program prioritas nasional, program Makan Bergizi Gratis (MBG)...

    403 Personil Polri Amankan Sholat Idul Adha di Wilkum Polda Papua Barat

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Sebanyak 403 personel Polri dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan Sholat Idul Adha 1446 H...