28.6 C
Manokwari
Sabtu, Juni 14, 2025
28.6 C
Manokwari
More

    24 Peserta Ambil Bagian di Festival Manokwari Battle Manual Brew 2024

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Komunitas Kopi di Manokwari menggelar kompetisi Manokwari Battle Manual Brew 2024. Kompetisi melibatkan 24 peserta dari berbagai kafe di Manokwari.

    Festival juga diikuti utusan dari Nabire Papua Tengah. Festival digelar dua hari, Sabtu dan Minggu (8/12/2024).

    “Sudah empat tahun ini kita terus menggelar Festival Kopi. Kali ini diikuti sebanyak 24 peserta dari berbagai kafe di Manokwari,” kata Ichal, Panitia sekaligus Pengelola Veet Cafe.

    Festival ini sendiri terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak. Termasuk pengusaha atau pengelola kafe di Manokwari dan beberapa pihak lainnya.

    “Kompetisi ini seson pertama sistem gugur. Peserta menguji kemampuan kemudian hasil kopi dinilai oleh juri yang terdiri dari pakar kopi hingga akademisi di bidang pertanian. Lalu pada sesi kedua peserta diuji lagi hingga mendapat yang terbaik,” kata Ichal.

    “Pola penilaian juri meliputi rasa aroma yang seimbang,” katanya lagi

    Baca juga:  Waterpauw: Fordasi Harus jadi Lompatan Awal Membawa Daya Saing Papua Barat

    Dance alias Agung Nurcahyo dari Rock House salah satu peserta yang lolos ke tahap selanjutnya mengaku yang dia lakukan adalah menyajikan kopi secara manual dengan alat yang disediakan.

    “Tadi kita pakai alat V Sixty kemudian hasil seduhan yang dinilai oleh Juri,” kata Agung.

    Agung menyebut kopi yang dipakai dalam kompetisi yakni Kopi Arabika Bali dan Aceh yang digabungkan.

    “Kalau tahap pertama jenis kopi ditentukan oleh Panitia tapi selanjutnya ditahap berikutnya peserta bawa kopi jenis arabika terutama kopi lokal untuk lebih banyak kita mengenal kopi Papua,” kata Agung yang mengaku ini merupakan hobi yang selama ini iya tekuni.

    Peserta yang memenangkan kompetisi ini selain mendapat uang tunai juga mendapat sertifikat dan juga piagam penghargaan dari Komunitas Kopi.

    Ketua Komunitas Kopi Papua Barat Roland Rawiyai mengaku festival semacam ini menjadi ajang mencari bakat SDM di bagian perkopian. Dia berharap partisipasi generasi muda Papua dalam kegiatan tersebut.

    Baca juga:  Sembilan Tahun Beruntun, SKK Migas Kembali Kantongi Opini WTP

    Rawiyai mengatakan kopi yang tumbuh subur di Papua terutama di Pegaf dan Manokwari Papua Barat menjadi salah satu komoditas yang belum banyak dilirik oleh anak-anak muda, padahal lahan dan alam yang mendukung. Menurut dia perbedaan kopi di Papua Barat dan daerah dikenal lewat aroma dan rasa.

    “Untuk membedakan kopi di Papua Barat dengan kopi di luar Papua Barat yakni karakteristik dan rasa yang mewakili alam tempat kopi itu di tanam,” kata Ketua Komunitas Kopi Papua Barat Roland Rawiyai.

    Tanaman kopi jenis Arabika di Papua Barat tumbuh dan juga ditanam oleh petani di daerah seperti Kabupaten Pegunungan Arfak dan dataran di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari Papua Barat. Meskipun sejauh ini petani kopi belum begitu banyak seiring menjawab permintaan pasar baik di dalam Wilayah Papua Barat maupun di luar.

    Baca juga:  3 Kali Mangkir, Kontraktor Proyek Jalan Bintuni Terancam Dijemput Paksa

    “Kopi di Papua Barat memiliki rasa manis yang tinggi dan aroma buah dan bunga yang menonjol serta rasa asam yang cukup ini yang membedakan Kopi disini dengan kopi di Daerah lain dan memiliki harga pasaran yang tinggi,” ucap Rawiyai.

    “Saat ini untuk kebutuhan kopi di Manokwari belum memenuhi sangat sedikit akhirnya banyak kopi dari luar seperti Toraja, Sumatera Bali NTT dan lain-lain,” katanya.

    Raweyai mengaku, sebagai Rostri, dia membutuhkan kopi selama satu tahun bisa setengah hingga 1 ton untuk menjawab kebutuhan permintaan.

    “Kebutuhan kafe di Manokwari dalam setahun itu lebih dari 20 ton. Jadi sangat tinggi permintaan sehingga saya berharap kebutuhan kopi lokal tinggi dengan banyak petani sadar menanam kopi,” jelasnya.(LP2/Red)

    Latest articles

    Kejari Bintuni Klarifikasi Penanganan Kasus Korupsi Jembatan Kali Wasian, Kini Tahap...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Jembatan Kali Wasian di Kabupaten Teluk Bintuni kini telah memasuki tahap penuntutan. Kejaksaan...

    More like this

    Kejari Bintuni Klarifikasi Penanganan Kasus Korupsi Jembatan Kali Wasian, Kini Tahap Penuntutan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Jembatan Kali Wasian...

    Panitia Kongres Persatuan PWI 2025 Resmi Dibentuk, SK Ditandatangani di Dewan Pers

    JAKARTA, LinkPapua.com - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun,...

    Lima Poin Penting Misi Ayor Kosepa Sebagai Ketum BPC HIPMI Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com-Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Teluk Bintuni...