MANOKWARI, Linkpapua.com – Bupati Manokwari, Hermus Indou, meminta agar persatuan suku-suku yang berada di Kabupaten Manokwari tak menjadikan komunitas sebagai panggung politik. Hal itu, kata dia, bisa menjadikan perpecahan dalam sebuah organisasi kemasyarakatan.
“Semua suku di Manokwari dijadikan sebagai komunitas politik suatu ketika, lalu kemudian tidak dikelola dengan baik, maka terjadi perseteruan. Kita pastikan seluruh suku kita jangan dipakai dan dijadikan komunitas politik kemudian menghancurkan persatuan dan kesatuan yang terbangun beberapa tahun,” seru Hermus saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) II Persekutuan Masyarakat Tanimbar di Manokwari, Sabtu (23/7/2022).
Dia berharap Persekutuan Masyarakat Tanimbar di Manokwari juga menjaga eksistensinya seperti suku-suku lainnya di Manokwari. “Kita ingin membuktikan dan menjaga eksistensi bahwa masyarakat Tanimbar sebagai bagian dari masyarakat Manokwari harus tetap menunjukan jati diri dari kemajemukan suku-suku lain di Manokwari,” ujarnya.
Masyarakat Tanimbar, lanjutnya, harus Ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Manokwari. Masyarakat harus bersatu di dalam organisasi ini karena sebagai masyarakat mempunyai kewajiban dan hak untuk mendapatkan pelayanan di Manokwari.
Dia meminta agar masyarakat Tanimbar di Manokwari dapat menjadikan musyawarah ini sebagai momentum memperkuat eksistensi. Selain itu, sebagai bahan evaluasi secara internal masyarakat Tanimbar di Manokwari.
Pelaksanaan musda kali ini seharusnya sudah dilaksanakan pada 2015, tetapi baru bisa dilaksanakan 2022 ini. Walaupun begitu Persekutuan Masyarakat Tanimbar masih aktif hingga saat ini.
Persekutuan Masyarakat Tanimbar di Manokwari sendiri sudah terbentuk pada 2010. Kepengurusan selesai tiap lima tahun. (LP9/Red)