26.2 C
Manokwari
Selasa, Juni 3, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    BPS-BRIN Kolaborasi Lakukan Kajian Kualitatif Pembangunan Ekonomi Hijau

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi melakukan kajian kualitatif pembangunan ekonomi hijau dan kondisi sosial demografi penduduk Indonesia, Kamis (10/11/2022).

    Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia, mengatakan alasan utama munculnya pembangunan ekonomi hijau didasari harapan akan pembangunan berkelanjutan, yang dibangun melalui pendekatan lebih terintegrasi dan komprehensif dengan penggabungan antara faktor sosial dan lingkungan dalam proses pertumbuhan ekonomi.

    “Praktik ekonomi ramah lingkungan ini bahkan didukung oleh adat dan budaya. Sebagai contoh dalam bentuk pantangan menebang pohon pala karena memiliki simbol sebagai seorang ibu,” kata Maritje.

    Baca juga:  Inflasi Papua Barat 0,15% dan Papua Barat Daya 0,67% di April 2025, Harga Kebutuhan Rumah Tangga Naik

    Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (IPSH) BRIN, Ahmad Najib Burhani, mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan pada tantangan sosial dan demografi.

    “Hasil sensus penduduk 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan meskipun data menunjukkan laju pertumbuhan penduduk terjadi penurunan,” ungkapnya.

    Baca juga:  Juni 2023, Papua Barat Inflasi 0,76 Persen

    Ahmad berujar, jika dilakukan penelaahan lebih mendalam, proyeksi penduduk memperlihatkan Indonesia akan masuk dalam populasi penduduk menua (aging population) serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi.

    Sementara, Penjabat Gubernur Papua Barat diwakili Kepala Badan Riset dan Inovasi Dity PT RT RW Zataerah (BRID) Papua Barat, Charlie Heatubun, mengatakan komitmen Indonesia untuk  mengendalikan emisi gas rumah kaca melalui pembangunan  hijau merupakan hal penting. Hal ini dalam rangka mendukung keberhasilan arah kebijakan dan implementasi pembangunan berkelanjutan.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Tekankan Persiapan Matang Pilkada 2024

    “Tahun 2030 Indonesia bertujuan untuk  mengurangi emisi  CO2 sebesar 31,89 persen sambil  mempertahankan pertumbuhan PDB tahunan sebesar 7 persen untuk mendukung agenda ekonomi hijau,” ujarnya.

    Insiatif ini, kata dia, sejalan dengan  agenda global COP UNFCCC  ke-21 di Paris lalu yang menghasilkan kesepakatan  Nationally Determined Contribution (NDC).

    “Isinya mengatur dan memproyeksikan potensi  penurunan emisi  GRK dilakukan oleh para negara dalam kerangka waktu pasca-2020,” sebutnya. (LP3/Red)

    Latest articles

    Papua Barat Deflasi 1,51 Persen di Mei 2025, Dipicu Makanan-Transportasi

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com – Provinsi Papua Barat mencatat deflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,51 persen pada Mei 2025. Deflasi dipengaruhi merosotnya harga pada sejumlah...

    More like this

    Papua Barat Deflasi 1,51 Persen di Mei 2025, Dipicu Makanan-Transportasi

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Provinsi Papua Barat mencatat deflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,51...

    Kejati Papua Barat Dapat Dukungan Pengamanan dari Personel TNI

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Untuk menjaga keamanan dilingkungan Kejaksaan Tinggi Papua Barat maupun Kejaksaan Negeri (Kejari)...

    Hermus Indou Ingatkan Pegawainya Jangan Malas Masuk Kantor

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Dalam pelaksanaan apel Senin (2/6/2025) di halaman  kantor Bupati Manokwari, Bupati  Hermus...