29.9 C
Manokwari
Sabtu, Maret 15, 2025
29.9 C
Manokwari
More

    BPS-BRIN Kolaborasi Lakukan Kajian Kualitatif Pembangunan Ekonomi Hijau

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi melakukan kajian kualitatif pembangunan ekonomi hijau dan kondisi sosial demografi penduduk Indonesia, Kamis (10/11/2022).

    Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia, mengatakan alasan utama munculnya pembangunan ekonomi hijau didasari harapan akan pembangunan berkelanjutan, yang dibangun melalui pendekatan lebih terintegrasi dan komprehensif dengan penggabungan antara faktor sosial dan lingkungan dalam proses pertumbuhan ekonomi.

    “Praktik ekonomi ramah lingkungan ini bahkan didukung oleh adat dan budaya. Sebagai contoh dalam bentuk pantangan menebang pohon pala karena memiliki simbol sebagai seorang ibu,” kata Maritje.

    Baca juga:  Jadi Tersangka Penganiayaan, Oknum Pejabat Pemprov Papua Barat Ditahan

    Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (IPSH) BRIN, Ahmad Najib Burhani, mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan pada tantangan sosial dan demografi.

    “Hasil sensus penduduk 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan meskipun data menunjukkan laju pertumbuhan penduduk terjadi penurunan,” ungkapnya.

    Baca juga:  Sensus 2020: Total Penduduk Papua Barat 1.130.030 Jiwa

    Ahmad berujar, jika dilakukan penelaahan lebih mendalam, proyeksi penduduk memperlihatkan Indonesia akan masuk dalam populasi penduduk menua (aging population) serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi.

    Sementara, Penjabat Gubernur Papua Barat diwakili Kepala Badan Riset dan Inovasi Dity PT RT RW Zataerah (BRID) Papua Barat, Charlie Heatubun, mengatakan komitmen Indonesia untuk  mengendalikan emisi gas rumah kaca melalui pembangunan  hijau merupakan hal penting. Hal ini dalam rangka mendukung keberhasilan arah kebijakan dan implementasi pembangunan berkelanjutan.

    Baca juga:  Kepala Balai : Akhir 2021 Sport Center UNIPA sudah bisa digunakan

    “Tahun 2030 Indonesia bertujuan untuk  mengurangi emisi  CO2 sebesar 31,89 persen sambil  mempertahankan pertumbuhan PDB tahunan sebesar 7 persen untuk mendukung agenda ekonomi hijau,” ujarnya.

    Insiatif ini, kata dia, sejalan dengan  agenda global COP UNFCCC  ke-21 di Paris lalu yang menghasilkan kesepakatan  Nationally Determined Contribution (NDC).

    “Isinya mengatur dan memproyeksikan potensi  penurunan emisi  GRK dilakukan oleh para negara dalam kerangka waktu pasca-2020,” sebutnya. (LP3/Red)

    Latest articles

    Eks Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Meninggal, Dimakamkan Sesuai Wasiat

    0
    TERNATE, LinkPapua.com – Mantan Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Ghani Kasuba, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasan Boesoeirie, Ternate, Jumat...

    More like this

    Sebar 1.000 Takjil, Polda Papua Barat Berkolaborasi dengan Ormas dan Mahasiswa

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Polda Papua Barat Bersama Ormas, BEM, Mahasiswa dan OKP membagikan 1.000 Takjil...

    Safari Ramadhan dengan Warga Ikaswara, Hermus Indou: ini Moment Silaturahmi

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari dan Wakil Bupati Manokwari menghadiri Safari Ramadhan di Ikatan Sunda...

    Pemprov Papua Barat Prioritaskan Pengentasan Kemiskinan, Gelar Rakornas 17 Maret

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)...