MANOKWARI, Linkpapua.com – Kebutuhan uang tunai masyarakat cenderung naik saat menjelang natal 2022 dan tahun baru 2023 (nataru). Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat sudah mengantisipasi itu.
“Semua kebutuhan uang pecahan di Papua Barat harus bisa terpenuhi. Sebagaimana tahun sebelumnya kami sudah siap dengan langkah-langkah yang akan dilakukan,” kata Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Rommy Sariu T, kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Rommy mengungkapkan, kebutuhan uang paling tinggi, dilihat dari ekonominya, yakni Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, dan Teluk Bintuni kemudian disusul daerah lainnya.
Khusus Kabupaten Sorong Selatan, kata dia, BI juga buat kantor sebagai kas titipan yang bekerja sama dengan perbankan.
“Ekonomi itu saling menopang dan saling terkait dan tidak ada kota yang berdiri sendiri. Ketika satu daerah alami deflasi pasti ada yang inflasi sehingga saling menopang,” ucapnya.
Dia mengaku, kebutuhan uang di Papua Barat akan mengalami peningkatan apalagi kasus aktif Covid-19 di Indonesia dan daerah mulai melandai.
“Saat pandemi Covid semua ada di rumah. Namun, pada 2022 ini pandemi sudah mulai turun. Artinya, orang yang keluar juga semakin banyak sehingga kebutuhan uang pasti akan naik,” tuturnya. (LP9/Red)