MANOKWARI, Linkpapua.com- SMP Negeri 6 Manokwari bersiap menggelar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 yang akan digelar mulai Kamis (1/7/2021) besok.
SMPN 6 rencananya akan menerima 285 peserta didik. Jumlah ini sesuai dengan siswa yang lulus. Kepala Sekolah SMPN 6 Manokwari, Misbah, mengungkapkan PPDB terdiri atas empat jalur, yaitu zonasi, afirmasi, mutasi, dan prestasi.
“Sesuai dengan wilayah atau zonasi kita berada di Kelurahan Wosi. Sehingga siswa yang berada di wilayah tersebut dapat mendaftar. Nantinya penerimaan dari zonasi ini kuotanya 50 persen,” kata Misbah.
Misbah menjelaskan, siswa juga dapat mendaftar melalui jalur afirmasi, yaitu yang pernah mendapat layanan di SD, seperti kartu Indonesia Pintar atau layanan lainnya yang membuktikan keluarganya dari prasejahtera. “Ini mendapat kuota 15 persen,” kata Misbah, Rabu (30/6/2021).
Lalu, jalur prestasi yang bisa digunakan adalah bagi siswa yang pernah mengikuti lomba atau punya prestasi dari lomba-lomba yang diikuti maupun capaian nilai akademik dari kelas 4 hingga 6 SD. Kuota jalur prestasi 30 persen.
Terakhir, adalah jalur mutasi. Ini ditujukan bagi siswa yang orang tuanya berpindah tugas dari daerah lain. Yang dibuktikan dengan surat tugas orang tuanya. Ini mendapat kuota 5 persen.
Misbah mengatakan, aturan PPDB berdasarkan kuota dianggap efektif. “Sebenarnya kuota sesuai dengan jalur penerimaan juga disesuaikan. Misalnya kalau jalur prestasi kan kuota 30 persen, tetapi jika tidak memenuhi bisa digeser ke jalur lain. Yang terpenting tidak melewati jumlah kuota yang penerimaan secara keseluruhan. Ini juga yang harus diketahui oleh masyarakat,” bebernya.
Dalam proses pendaftaran karena berada dalam massa pandemi Covid-19, dapat dilakukan melalui online (daring) atau offline (luring). Ini juga sebagai tindak lanjut dari edaran pemerintah untuk memutus Covid-19.
“Kita harapkan calon siswa mendaftar melalui online untuk menghindari adanya kerumunan. Meskipun kita akui tidak semua calon siswa bisa menjangkau pendaftaran melalui online,” ucapnya.
Sehingga, kata dia, pihaknya juga membuka offline dengan catatan tidak ada kerumunan yang berpeluang terpaparnya Covid-19. “Karena kita harus menjaga baik guru, calon siswa, dan juga orang tua,” tambahnya. (LP3/Red).