MANOKWARI, LinkPapua.com – Pembangunan bandara udara (bandara) di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, terus berprogres. Bandara yang dirancang dengan runway sepanjang 4.100 meter ini kini memasuki tahap penting, yakni proses sertifikasi lahan, yang dijadwalkan mulai berlangsung pada Mei 2025.
Bupati Teluk Wondama, Elisa Auri, menyampaikan proses pembebasan lahan telah melalui tahap komunikasi intensif dengan para pemilik lahan dan saat ini tengah dipersiapkan menuju legalisasi sertifikat. Menurutnya, bandara diproyeksikan mampu melayani pendaratan pesawat berbadan besar.

“Dengan (runway) 4.100 (meter), maka kami menyiapkan untuk pendaratan pesawat berbadan besar,” ujarnya kepada wartawan usai mengikuti Raker Bupati dan Konsultasi Publik RPJMD 2025–2030 Papua Barat di Auditorium TP-PKK, Manokwari, Rabu (23/4/2025).
Elisa menekankan pentingnya dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat dalam menyukseskan pembangunan bandara tersebut. Dia menilai, dengan potensi strategis Wondama—mulai dari situs sejarah, objek wisata, hingga kekayaan laut—akses udara yang memadai akan menjadi penggerak utama kemajuan daerah.

“Jika sudah ada bandara, tentunya bukan hanya menguntungkan bagi Kabupaten Teluk Wondama, namun juga bagi ibu kota Provinsi Papua Barat, Manokwari,” katanya.
Lebih jauh, Elisa mendorong agar pembangunan bandara Teluk Wondama dimasukkan dalam prioritas RPJMD Papua Barat 2025–2030. Dia mengingatkan bahwa tanpa akses transportasi udara memadai, orientasi konektivitas Wondama justru bisa bergeser ke Nabire di Provinsi Papua.
“Bukannya kita tidak mau, namun kita prioritas untuk kemajuan daerah Wondama di Provinsi Papua Barat sehingga pembangunan akses transportasi udara harus menjadi prioritas,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyatakan sepakat. Dia memastikan pembangunan bandara di Teluk Wondama akan masuk dalam prioritas utama RPJMD mendatang.
“Ya, kita upayakan pembangunan bandara ini menjadi prioritas. Tentunya di samping pembangunan bandara udara di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat dan juga di kabupaten lainnya,” ungkapnya. (LP14/red)




