MANOKWARI, linkpapua.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memasang alt early tsunami, alat peringatan atau warning tsunami di Manokwari. Alat ini memiliki daya jangkau dalam melempar serine hingga 3 kilometer.
Alt early Tsunami saat ini dipasang di dekat Kantor Radio Republik Indonesia (RRI), Jalan Merdeka. BPBD Papua Barat menyebut, alat ini akan diuji coba pertengahan Desember nanti.
“Tsunami bisa kita hindari asalkan kita semua mau memperhatikan rambu-rambu dan bunyi sirene early warning,” kata Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir.
Derek mengatakan, pemasangan early warning tsunami di Manokwari sangat penting. Manokwari dan beberapa kabupaten-kota di Papua Barat termasuk dalam zona rawan bencana.
“Sehingga upaya mitigasi menjadi prioritas bersama. Dengan hadirnya alat peringatan tsunami ini, bisa meminimalisir dampak jika terjadi tsunami,” paparnya.
Proses mitigasi ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Bencana di Provinsi Papua Barat. Kemudian pelaksanaan dari Peraturan Gubernur Tahun 2014. Dalam hal penanggulangan bencana, ada beberapa hal yang menurut Derek harus menjadi perhatian.
Pertama, informasi kebencanaan. Dan yang kedua pemasangan early warning tsunami sebagai sarana.
Dikatakan Derek, sebelumnya BMKG telah membantu pemasangan early warning tsunami di Manokwari. Namun dilakukan peremajaan kembali.
“Bantuan ini diberikan kepada kita di Papua Barat sebagai bentuk perhatian. Juga sebagai barometer. Sebab pernah terjadi tsunami di Teluk Sawaibu Manokwari,” kata Derek.
Dia menginformasi, tanggal 14 Desember 2021 mendatang pihaknya akan dilakukan sosialisasi dan uji coba early warning yang sudah dipasang. Uji coba ini juga sebagai edukasi bagi masyarakat bagaimana cara merespons saat alat itu melempar serine.
Derek menambahkan Manokwari merupakan daerah rawan gempa dan tsunami sehingga masyarakat perlu memahami konsep evakuasi mandiri agar selamat dari ancaman bencana tersebut.
“Sebagai upaya mitigasi, ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah korban saat terjadi tsunami. Masyarakat perlu memahami konsep evakuasi mandiri, karena merupakan jaminan keselamatan yang sudah terbukti efektif,” kata Derek.
Derek berharap, pemasangan alat tersebut, diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam memantau pergerakan bencana gempa dan tsunami yang melintasi daerah pesisir pantai Manokwari.(LP2/red).