Manokwari-Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 seluruh daerah di Provinsi Papua Barat diajak untuk terus sigap menghadapi penularan pandemi virus corona
Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Percepatan Penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap Selasa (18/8) mengutarakan bahwa angka penularan di Papua Barat masih cukup tinggi. Bahkan beberapa daerah yang semula berhasil kembali ke zona hijau sudah kembali ke zona merah.
“Seperti Teluk Bintuni semula seluruh pasien sudah sembuh dan kembali ke zona hijau. Kasus baru ditemukan sehingga Bintuni kembali masuk zona merah,” kata Arnold.
Secara akumulatif konfirmasi positif di Papua Barat pada Selasa 18 Agustus 2020 tercatat sebanyak 620 kasus. 486 sembuh, tujuh meninggal dan sisanya masih dalam perawatan.
“Hari ini ada tambahan 13 kasus baru, Kabupaten Sorong Selatan lima, Teluk Bintuni satu dan Kota Sorong tujuh. Sorong Selatan selama ini hijau, tapi hari ini melaporkan lima kasus perdana, ” katanya lagi.
Ia mengutarakan bahwa, saat ini ada delapan daerah di Papua Barat yang berada pada zona merah, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Manokwari, Sorong Selatan, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Fakfak dan Kaimana.
“Tambrauw, Maybrat dan Pegunungan Arfak belum pernah melaporkan konfirmasi positif, sampai saat ini masih di zona hijau. Raja Ampat dan Manokwari Selatan semua pasien sembuh, tidak ada temuan kasus baru dan kini sudah di zona hijau,” ujarnya.
Menurut Tiniap, akses transportasi antar daerah di Papua Barat cukup terbuka. Setiap daerah di provinsi ini punya potensi besar untuk terpapar COVID-19.
Untuk itu dia berharap Satgas COVID-19 di setiap daerah terus bekerja dari kegiatan screening hingga penelusuran kontak.
“Pemeriksaan di setiap pintu masuk harus dilakukan. Lalu saat menemukan kasus positif, trasing kontak harus dilakukan secara cepat,” pungkasnya.(LPB1/red)