25.5 C
Manokwari
Selasa, Juli 1, 2025
25.5 C
Manokwari
More

    Naikkan Harga Tiket Kapal, Ini Alasan PT. Belibis Papua Mandiri Dan PT. Fajar Indah Lines

    Published on

    RAJA AMPAT – Kenaikan Harga tiket penumpang PT. Belibis Papua Mandiri dan PT. Fajar Indah Lines berdasarkan beberapa alasan.

    Hal ini di sampaikan kepada kedua pihak pimpinan cabang perusahan pelayaran kapal saat hearing bersama Komisi II DPRD Raja Ampat dan Dinas Perhubungan, Senin (10/08/2020).

    Kepala Cabang PT. Belibis Papua Mandiri Raja Ampat, Ahadi dan Kepala Operasional PT. Fajar Indah Lines Raja Ampat, Okni Bulawan ketika ditemui wartawan di Warkop Om Ndut, Senin malam. Ahadi menyampaikan, dalam pertemuan tadi pada dasarnya DPRD dari Komisi II dan Dinas Perhubungan belum menyetujui kenaikan harga tiket.

    Dijelaskan, pihak perusahan menaikan harga tiket penumpang karena ada beberapa alasan, disampingnya banyak penambahan biaya operasional seperti pembatasan penumpang dan ABK diwajibkan harus rapid tes.

    “Ditengah pandemi Covid tentunya kami diharuskan mengikuti protokoler kesehatan. Contoh, kami menyiapkan tempat cuci tangan bagi penumpang, menyediakan masker, setiap penumpang harus di semprot dengan cairan disenfektan. Semua itu butuh biaya”, terangnya.

    Baca juga:  Infrastruktur pariwisata Raja Ampat akan jadi prioritas Kemen PUPR

    Lanjut Ahadi, setelah pihaknya menyampaikan alasan biaya penambahan operasional, namun pihak DPRD menjawab bahwa saat ini pihak perisahan belum bisa menaikan harga tiket, karena kapal baru dua kali beroperasi.

    “Untuk harga tiket, pihak Komisi II dan Dinas Perhubungan meminta harus harga kemarin, yaitu kapal cepat Rp. 100.000 tetap dan harga tiket KM. Fajar Rp. 70.000, dengan alasan masyarakat keberatan dengan kenaikan harga tiket”, kata Ahadi kutip peryataan Komisi II DPRD dan Dishub dalam pertemuan tersebut.

    Terkaitan permintaan tersebut, Ahadi mengaku akan mengklarifikasi kembali kepada direktur utama PT. Belibis Papua Mandiri.

    “Tapi dengan catatan saya meminta surat dari Komisi II dan Dinas Perhubungan bahwa Pemda belum mengiakan kenaikan tiket, karena dengan alasan pandemi covid”, pintanya.

    Baca juga:  Pemkab Raja Ampat Siapkan Seleksi Terbuka Pejabat Eselon II

    Sementara Kepala Operasional PT. Fajar Indah Lines, Okni Bulawan mengatakan, alasan kenaikan harga tiket KM. Fajar Indah karena salah satunya belum mendapatkan minyak subsidi.

    “Itu alasan kami, karena minyak masih pakai industri. Alasannya lain sama seperti yang di katakan Kepala Cabang PT. Belibis dengan pembatasan penumpang, kemudian syarat protokol kesehatan dan semuan kami siapkan”, ucap Bulawan senada dengan alasan Ahadi.

    Ditambahkan, dalam pertemuan bersama pihak DPRD dari Komisi II dan Dinas Perhubungan, maka harga tiket KM. Fajar akan di tinjau kembali karena belum ada persetujuan Pemda.

    “Terkait harga tiket kami akan tinjau kembali, karena dari hasil rapat tadi Pemda belum menyetujui hasilnya dan menurut mereka (Pemda) seharusnya dibahas bersama”, terang Bulawan.

    Terkait permintaan itu, Kepala Operasional PT. Fajar Indah juga mengaku akan berupaya kembali berkoordinasi dengan pimpinan bahwa Pemda belum menyetujui kenaikan harga tiket penumpang.

    Baca juga:  Bupati Raja Ampat Desak DPR RI Tinjau Kembali Kewenangan Tambang

    “Tapi dengan catatan seperti yang di katakan pak Ahadi, harus ada surat dari DPRD dan Dinas Perhubungan untuk sebagai bukti bahwa Pemda belum menyetujui harga tiket tersebut”, jelas Okni Gulawan.

    Lebih lanjut, Keputusan harga tiket saat ini, kedua pihak pimpinan cabang PT. Belibis Papua Mandiri dan PT Fajar Inda Lines belum bisa mengambil keputusan. Menurut mereka, Keputusan itu tergantung laporan kepada pimpinan pusat masing-masing terkait hasil rapat tersebut.

    “Kami tidak bisa mengambil keputusan tentang harga. Sambil menunggu keputusan dari pimpinan, berarti harga tiket saat ini masih berlaku, namun ketika sudah ada keputusan dari pimpinan maka kami segera turun harga tiket”, ucap kedua pimpinan cabang itu. (LPB4/Red)

    Latest articles

    Bersama Gubernur, Kapolda Sulteng Pimpin Pemusnahan Barang Bukti Narkotika Sabu 40...

    0
    PALU, Linkpapua.com-Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Dr. Agus Nugroho memimpin pelaksanaan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih 40 kilogram (Kg)...

    More like this

    Mahasiswa Raja Ampat Desak Penyelesaian Konflik Tambang dan Wisata Wayag

    PONTIANAK, LinkPapua.com - Mahasiswa asal Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang menempuh pendidikan...

    Pemkab Raja Ampat Ranjang Kebun Percontohan, Targetkan 120 Hektare Lahan Produktif

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat, Papua Barat Daya, merancang pengembangan...

    Mahasiswa UGM KKN di Raja Ampat, Bupati Orideko Ajak Junjung Nilai Lokal-Integritas

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, mengajak mahasiswa Kuliah Kerja...