RAJA AMPAT, LinkPapua.com – Pemerhati lingkungan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, mendesak pengelolaan sampah laut yang lebih efektif demi menyelamatkan ekosistem dan keberlanjutan wisata bahari. Mereka menilai ancaman sampah plastik di perairan Raja Ampat makin mengkhawatirkan dan butuh penanganan segera.
Endy Mambrasar, pemerhati lingkungan setempat, menyebut sampah plastik mencemari laut, merusak keindahan pantai, dan mengganggu aktivitas wisata masyarakat. Tak hanya itu, mikroplastik dari sampah turut mencemari rantai makanan laut yang akhirnya dikonsumsi manusia.
Sampah yang menumpuk di dasar laut merusak habitat alami seperti terumbu karang dan padang lamun. Hewan laut juga banyak yang terlilit atau menelan plastik hingga mengalami cedera bahkan kematian.
“Bukan hanya mengancam biota laut, pencemaran plastik dapat mengganggu industri perikanan dan pariwisata, serta mengurangi pendapatan masyarakat pesisir,” ujar Endy dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Endy menyebut ancaman sampah plastik juga berdampak pada kesehatan manusia. Konsumsi makanan laut yang terkontaminasi mikroplastik disebut dapat berpengaruh buruk meski dampaknya masih terus diteliti.
“Di Raja Ampat, ancaman sampah plastik terhadap laut semakin mengkhawatirkan. Di hampir semua pesisir pantai dan laut Raja Ampat menghadapi masalah serius terkait sampah plastik, yang memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasinya,” katanya.
Menurutnya, kampanye pengurangan plastik sekali pakai harus terus digalakkan. Termasuk mendorong pemakaian alternatif ramah lingkungan yang mudah diakses masyarakat.
“Kampanye dibarengi dengan kesadaran pribadi setiap orang, bukan semata menjalankan pengelolaan sampah yang efektif, perlu peningkatan sistem pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan sampah, termasuk daur ulang dan pengomposan. Selain itu, dibutuhkan penerapan aturan dan sanksi yang tegas terhadap pembuangan sampah plastik sembarangan,” tegasnya.
Endy juga menekankan kampanye dan penegakan hukum saja tidak cukup tanpa edukasi menyeluruh. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga laut dari plastik harus dibangun sejak dini.
Inovasi teknologi juga dibutuhkan untuk membersihkan plastik dari laut dan mengolahnya menjadi produk berguna. Dengan begitu, dampak pencemaran bisa ditekan secara berkelanjutan.
“Perlu upaya bersama untuk mengatasi ancaman sampah plastik terhadap laut dan menjaga kelestarian ekosistem laut untuk generasi mendatang. Apalagi Raja Ampat merupakan wujud nyata karunia Sang Pencipta yang wajib dilindungi keindahan dan keanekaragaman hayatinya,” pungkasnya. (LP10/red)




