MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dua arah berbeda dalam pergerakan harga di tanah Papua pada Juni 2025. Provinsi Papua Barat mengalami deflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,67 persen, sedangkan Papua Barat Daya justru mencatat inflasi sebesar 0,50 persen.
Penurunan harga di Papua Barat tecermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22. Deflasi ini dipicu turunnya harga pada tiga kelompok pengeluaran utama, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,91 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; serta kelompok transportasi sebesar 1,17 persen.
“Pada Juni 2025 terjadi deflasi y-on-y Papua Barat sebesar 0,67 persen dengan IHK sebesar 107,22,” demikian dikutip dari berita resmi statistik BPS Papua Barat, Rabu (2/6/2025).
Meski mengalami deflasi, beberapa kelompok justru mencatatkan kenaikan indeks harga, seperti kelompok pendidikan (6,30 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (4,76 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,94 persen), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (2,44 persen).
Secara bulanan (month to month/m-to-m), Papua Barat mencatat inflasi sebesar 0,58 persen. Namun, secara kumulatif sejak awal tahun (year to date/y-to-d), provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,67 persen.
Sementara itu, di Papua Barat Daya, IHK pada Juni 2025 tercatat sebesar 105,49. Inflasi y-on-y sebesar 0,50 persen terjadi akibat kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, terutama kelompok transportasi (4,01 persen), kesehatan (3,32 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (3,18 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,97 persen).
“Pada Juni 2025 terjadi inflasi y-on-y Papua Barat Daya sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 105,49,” tulis BPS Papua Barat.
Kenaikan harga juga tercatat pada kelompok pakaian dan alas kaki (1,84 persen), perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (0,37 persen), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (1,61 persen).
Namun demikian, beberapa kelompok mencatat penurunan harga, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau (-0,72 persen), informasi dan komunikasi (-0,60 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (-0,05 persen), serta pendidikan (-0,02 persen).
Papua Barat Daya juga mencatat inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,42 persen dan inflasi kumulatif tahun berjalan (y-to-d) sebesar 0,13 persen. (*/red)




