26.8 C
Manokwari
Jumat, Juni 27, 2025
26.8 C
Manokwari
More

    Wabup Joko Lingara Ungkap Masalah Jembatan-Listrik di Bintuni Saat Musrenbang Papua Barat

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, menyoroti berbagai persoalan infrastruktur di daerahnya, terutama soal kerusakan jembatan dan krisis kelistrikan, saat menghadiri Musrenbang RPJMD Papua Barat di Mansinam Beach Hotel, Manokwari, Kamis (26/6/2025).

    Dalam forum tersebut, Joko didampingi Asisten II Sekda Teluk Bintuni, I.B. Putu Suratna. Keduanya menyampaikan langsung sejumlah usulan penting kepada pemerintah provinsi demi percepatan pembangunan di Teluk Bintuni.

    Salah satu sorotan utama yakni dua jembatan di perempatan Teluk Bintuni yang merupakan kewenangan Pemprov Papua Barat. Putu menyebut, kondisi jembatan yang rusak berat telah lama mengganggu mobilitas warga dan aktivitas logistik.

    Baca juga:  Kembalikan Aset Perusahaan Belanda-Italia Korban TPPU, Jaksa Agung Diberi Penghargaan

    “Untuk pembangunan jembatan ini kami Pemkab Teluk Bintuni berharap pemerintah provinsi dapat berupaya untuk memperbaiki jembatan tersebut,” ujarnya.

    Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara (kedua kiri), saat menghadiri Musrenbang RPJMD Papua Barat di Pantai Mansinam, Manokwari, Kamis (26/6/2025). (Foto: Taufik/LinkPapua.com)

    Selain itu, Teluk Bintuni juga menghadapi persoalan keterbatasan pelabuhan. Saat ini, pelabuhan yang ada hanya bisa menampung kapal maksimal 500 ED. Akibatnya, kapal penumpang dan barang harus bergantian bersandar, memicu lamanya proses bongkar muat dan menambah biaya distribusi.

    Baca juga:  Kemiskinan-Pengangguran Tinggi, Papua Barat Tetapkan 5 Prioritas di 2023

    “Memerlukan waktu bongkar muat yang cukup lama sehingga kapal mengalami demurrage yang dibebankan kepada harga barang yang mengakibatkan infasi cukup tinggi. Ada rencana mau bangun pelabuhan Muturi bekas pelabuhan Belanda hanya saja akses keluarnya berasa pada wilayah cagar alam,” paparnya.

    Dia menyebut, lahan yang dibutuhkan hanya sekitar 42 hektare dan berharap ada kebijakan dari Pemprov Papua Barat untuk penyesuaian tata ruang.

    Di sektor energi, Pemkab Teluk Bintuni juga menyinggung pemanfaatan gas dari BP Tangguh yang sudah disiapkan sejak 2014 sebesar 20 juta kaki kubik per hari, tetapi belum juga dimanfaatkan untuk kelistrikan.

    Baca juga:  Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni Gelar Ibadah Syukur Usai Dilantik

    “Gas itu belum bisa digunakan dalam rangka untuk menunjang kelistrikan di kabupaten Teluk Bintuni,” ungkapnya.

    Saat ini, sebanyak 38 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) masih dikelola langsung oleh Pemda, sementara jaringan PLN baru menjangkau tiga distrik: Bintuni, Babo, dan Manimeri.

    “Selama belum ada kelistrikan dari PLTMG, pemda cukup kewalahan mengelola kelistrikan di Bintuni,” ucapnya. (LP14/red)

    Latest articles

    Mahasiswa Raja Ampat Desak Penyelesaian Konflik Tambang dan Wisata Wayag

    0
    PONTIANAK, LinkPapua.com - Mahasiswa asal Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang menempuh pendidikan di Pontianak, Kalimantan Barat, mendesak pemerintah segera menyelesaikan konflik antara...

    More like this

    Mahasiswa Raja Ampat Desak Penyelesaian Konflik Tambang dan Wisata Wayag

    PONTIANAK, LinkPapua.com - Mahasiswa asal Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang menempuh pendidikan...

    Wamenkop Kunker ke Manokwari, Bahas Pembentukan Koperasi Merah Putih

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Wamenkop UKM) RI, Ferry...

    Polres Fakfak Amankan Kegiatan Pawai Ta’aruf 1 Muharram 1447 H

    FAKFAK, Linkpapua.com— Polres Fakfak melaksanakan pengamanan kegiatan Pawai Ta’aruf 1 Muharram 1447 H /...