MANSEL, LinkPapua.com – Dandim 1808/Manokwari Selatan (Mansel) Letkol Inf Irwansyah menekankan komitmen terhadap ideologi Pancasila saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Makodim Mansel, Senin (2/6/2025).
Dalam amanatnya, Irwansyah menegaskan Pancasila bukan hanya warisan sejarah, tetapi harus menjadi pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara di tengah dinamika zaman.
“Momentum ini tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur menjadi fondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Dia mengingatkan, Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif dalam Pembukaan UUD 1945, melainkan merupakan penuntun dalam mewujudkan cita-cita bangsa: Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, lanjut Irwansyah, pemerintah telah menetapkan Asta Cita, delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu agenda fundamental adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
“Ini menjadi prioritas karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah, karena kemajuan ekonomi tanpa fondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan, begitupun dengan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” katanya.
Menurutnya, di tengah kompleksitas era globalisasi dan digitalisasi, tantangan terhadap nilai-nilai Pancasila semakin nyata. Karena itu, revitalisasi Pancasila perlu dilakukan secara menyeluruh—mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Dalam sektor pendidikan, Irwansyah menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini, bukan hanya sebagai pelajaran formal, tetapi juga melalui praktik kehidupan sehari-hari.
Di sektor pemerintahan dan birokrasi, Pancasila harus diwujudkan dalam bentuk pelayanan publik yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat.
Adapun di bidang ekonomi, pembangunan harus inklusif dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir pihak. (*/red)





