25.6 C
Manokwari
Sabtu, Juni 21, 2025
25.6 C
Manokwari
More

    Orang Tua Siswa Keluhkan Gagal Seleksi SMA Kasuari ke DPR Papua Barat

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Sejumlah orang tua calon siswa mengeluhkan anak-anak mereka yang gagal lolos seleksi masuk SMA Taruna Kasuari Nusantara Papua Barat. Keluhan itu mereka sampaikan langsung kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB) dalam pertemuan dialogis yang digelar di kantor dewan, Rabu (28/5/2025).

    Empat perwakilan orang tua hadir dalam pertemuan itu dan diterima langsung Ketua DPRPB Orgenes Wonggor serta dua wakil ketua, Syamsuddin Seknun dan Petrus Makbon.

    Menurut Syamsuddin, salah satu penyebab kegagalan sejumlah siswa dalam seleksi disebabkan keterbatasan daya tampung atau ruang belajar di SMA Kasuari Nusantara.

    Baca juga:  LMA Umkai Protes Hasil Seleksi DPRK Otsus Raja Ampat, Merasa Didiskriminasi

    “Setelah pertemuan, kami mendengarkan penjelasan menurut orang tua calon siswa bahwa mereka mendengarkan langsung dari pihak sekolah kalau anak-anak digugurkan karena salah satunya adalah keterbatasan ruangan,” ujarnya.

    Dia menambahkan, kapasitas ruang yang terbatas kemungkinan membuat sekolah melakukan perangkingan nilai sebagai dasar seleksi. Namun menurutnya, sekolah juga perlu mempertimbangkan aspek afirmasi, mengingat sekolah ini hadir untuk memberikan kesempatan lebih bagi anak-anak asli Papua.

    Baca juga:  Polda Papua Barat Siagakan Ribuan Personel Jamin Keamanan Idul Fitri 1445 H

    “Mereka yang datang tadi, kan, adalah anak-anak asli Papua yang punya mimpi untuk meraih cita-cita yang lebih besar. Tidak semua anak-anak itu punya keinginan masuk di sekolah SMA Taruna Kasuari Nusantara,” katanya.

    DPRPB, kata Syamsuddin, meminta pihak sekolah mencari solusi konkret atas persoalan ini. Apalagi jika kendala teknis seperti daya tampung bisa diatasi dengan kebijakan yang berpihak.

    “Kalau ada penilaian lain yang secara teknis bisa diakomodir, kami rasa itu pelu diterima. Ada sekira sembilan orang yang tercatat tadi. Harapan kami para calon siswa ini dipanggil kembali,” ucapnya.

    Baca juga:  DPR Papua Barat Jadwalkan Pembahasan APBD Perubahan Agustus

    Syamsuddin juga mengaku baru mengetahui soal keterbatasan ruangan tersebut. Pasalnya, dalam berbagai rapat dengar pendapat antara DPRPB, dinas terkait, dan pihak sekolah, isu ini belum pernah disampaikan secara resmi.

    “Jangan kemudian keterbatasan ruangan ini menjadi alasan karena DPRPB cukup memberikan perhatian serius dalam politik anggaran. Kita berharap konstituen dari tujuh daerah ini bisa terakomodir,” tuturnya. (LP14/red)

    Latest articles

    Dominggus Sebut Baru 14 Koperasi Kampung di Papua Barat Berbadan Hukum

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyebut dari total 824 kampung di Papua Barat, baru 14 koperasi yang telah berbadan hukum. Hal...

    More like this

    Dominggus Sebut Baru 14 Koperasi Kampung di Papua Barat Berbadan Hukum

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyebut dari total 824 kampung di...

    Lomba Besei Kambe di Polda Kalteng, Sarana Lestarikan Budaya Lokal Dimomentum Hari Bhayangkara ke-79

    PALANGKARAYA, Linkpapua.com- Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng)...

    Pembangunan Tahap Dua Pasar Sanggeng akan Dilanjutkan, Hermus Sebut Ganti Untung yang Diberikan Objektif

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou bersama sejumlah pimpinan OPD meninjau langsung pasar sentral...