TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Momentum peringatan Hari Bumi 2025, Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, meluncurkan program penanaman sejuta pohon matoa. Kegiatan digelar di Kampung Banjar Ausoy, Distrik Manimeri, Selasa (22/4/2025), sebagai bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Dalam sambutannya, Joko menyebut gerakan ini sebagai aksi nyata dalam merawat bumi dan menjaga keberlangsungan hidup generasi mendatang.

“Tentu saja kita semua hadir dalam kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap bumi dan lingkungan yang menjadi rumah bersama bagi seluruh makhluk hidup,” ujarnya.
Menurutnya, penanaman satu juta pohon matoa adalah bentuk investasi jangka panjang. Satu pohon yang ditanam hari ini merupakan kontribusi untuk menjaga iklim, mencegah bencana alam, memperkuat ketahanan pangan, memperbaiki kualitas udara, serta menumbuhkan kembali nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal dalam menjaga alam.

Joko juga menegaskan pentingnya gerakan penghijauan, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita terkait rehabilitasi lahan dan penanggulangan perubahan iklim. Dia menyebut, Indonesia masih memiliki banyak lahan kritis akibat konversi hutan dan aktivitas pertambangan yang tak dikelola dengan baik.
Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Kantor Kemenag Teluk Bintuni yang responsif dan cepat menindaklanjuti program nasional tersebut.
Secara keagamaan, kata dia, penanaman pohon juga merupakan bagian dari ekoteologi, yakni pendekatan spiritual dalam menjaga lingkungan. Ia mengajak semua pihak untuk kembali merujuk pada nilai-nilai agama yang menekankan keadilan, keberlanjutan, dan kasih sayang terhadap seluruh ciptaan Tuhan.
“Saya berharap penanaman pohon ini bukan hanya sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan, namun merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual kepada Sang Pencipta,” katanya.
Menutup sambutannya, Joko mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan gerakan ini sebagai komitmen kolektif menuju lingkungan yang lebih sehat, sebagai bagian dari visi mewujudkan Teluk Bintuni yang SERASI (Sejahtera, Religius, Aman, Sehat, dan Inovatif). (LP5/red)




