MANOKWARI,Linkpapua.com – Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyerahkan hadiah lomba desain motif batik Papua Barat kepada 31 pemenang. Penyerahan hadiah dilaksanakan usai upacara Hari Bela Negara ke-76 di Kantor Gubernur Papua Barat, Kamis (19/12/2024).
Lomba desain motif batik Papua Barat diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Barat. Lomba ini sebagai upaya melestarikan batik sebagai salah satu warisan budaya daerah.
Ali Baham mengatakan bahwa Dekranasda Papua Barat sebagai mitra pemerintah berkewajiban untuk melestarikan kearifan lokal, potensi, dan adat istiadat. Khususnya batik yang menjadi salah satu kekayaan budaya Papua Barat.
“Tujuan lomba ini untuk mengidentifikasi dan menjaring kreativitas perajin dan seni di Papua Barat untuk terciptanya motif batik Papua Barat yang berkarakter, berkualitas dan khas sesuai dengan budaya dan potensi Papua Barat,” ujarnya.
Lomba desain motif batik Papua Barat diikuti sebanyak 161 peserta. 6 peserta menjadi juara utama dan 25 juara favorit.
Kriteria penilaian adalah kesesuaian tema, kriteria ide dan orisinalitas, estetika aspek visual (motif, keunikan, artistik) nama dan filosofi motif.
Adapun 6 juara utama yaitu Miftahul Jannah Mamonto (juara 1), Asfillan Ode (juara 2), Sumarni (juara 3), Aan Ihzal Himantara Maryono (harapan 1), Joy Eldwin Rahusun (harapan 2), Siprianus Tuturop (harapan 3) dan Sarce Ubinaru (harapan 4).
Juara 1 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp15 juta, piagam penghargaan dan sertifikat Haki. Lalu, juara 2 mendapat uang tunai Rp13 juta, piagam perhargaan dan sertifikat Haki. Sementara juara 3 mendapat Rp10 juga beserta piagam dan sertifikat Haki.
Sementara untuk 25 peserta juara favorit mendapatkan piagam penghargaan dan sertifikat Haki.
Ketua Dekranasda Papua Barat Ny Sitti Mardiana Temongmere mengatakan, dengan adanya lomba desain motif batik Papua Barat menjadi penciri dari suatu daerah. Mardiana menuturkan bahwa dalam motif batik Papua Barat termuat kearifan lokal.
“Jadi motif batik Papua Barat merupakan gabungan dari budaya khas di 6 kabupaten se-Papua Barat, seperti Fakfak yang terkenal dengan 1 tungku 3 batu dan kota pala, Manokwari sebagai kota Injil dan Bintuni yang memuat budaya tugu 7 suku. Ciri khas daerah inilah yang didesain dan akan dituangkan menjadi batik,” ujarnya.
Mardiana mengatakan bahwa batik khas Papua Barat merupakan hak cipta dari Dekranasda. Apabila diperbanyak maka royalti akan masuk kepada Dekranasda.
Merdiana menyebut bahwa hak cipta batik Papua Barat merupakan yang pertama kali dilakukan.(LP14/red)