MANOKWARI,Linkpapua.com – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Dinaskertrans) Papua Barat melakukan pelatihan pangkas rambut bagi 25 pemuda orang asli Papua (OAP). Pelatihan digelar selama 10 hari di Vitta Nui Hotel Manokwari.
Pelatihan dibuka, Senin (18/11/2024) oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Papua Barat Melkias Werinussa. Dalam sambutannya Werinussa mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan sektor kewirausahaan.
“Kita semua sadar usaha pangkas rambut memiliki peluang yang besar untuk menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan perekonomian daerah,” ujar Werinussa Senin (18/11/2024).
Menurutnya, saat ini begitu banyak tantangan dalam perkembangan teknologi. Perubahan konsumsi masyarakat dan persaingan yang semakin ketat mengharuskan seseorang harus memiliki skill.
“Maka, diharapkan untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan agar dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut,” jelasnya.
Diakuinya bahwa pelatihan pangkas rambut sangat penting untuk membekali generasi muda. Dengan modal keterampilan pangkas rambut, generasi muda bisa berwirausaha dengan modal yang tak terlalu besar.
“Peserta harus menguasai teknik pangkas rambut yang modern yang mengikuti tren hingga strategi pemasaran yang efektif agar dapat menarik pelanggan selain itu diperlukan pelayanan yang ramah dan profesional kepada pelanggan karena kepuasan pelanggan adalah kunci kesuksesan bisnis,” tuturnya.
Barbershop Usaha yang Menggiurkan
Plt Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Jandri Salakory mengatakan pelatihan ini berbasis kemasyarakatan yang dikhususkan untuk kemuda OAP. Diakuinya bahwa usaha pangkas rambut (barbershop) akhir-akhir ini sedang trending dan memiliki penghasilan yang menggiurkan.
Maka, Dinaskertrans memperdayakan OAP terutama bagi mereka yang lulusan SMA dan saat ini menganggur agar mereka dapat menjadi ahli dalam memangkas rambut. Mereka dapat membuka usahanya sendiri bahkan mempekerjakan orang lain dalam usahanya.
“Kita tahu bahwa pangkas rambut menjadi kebutuhan semua orang dalam merapikan penampilannya. Maka peluang ini kami lihat sebagai peluang yang baik,” Ujar Salakory.
Salakory juga meyakini bahwa pemuda-pemuda OAP sudah memiliki kemampuan dalam memangkas rambut. Dari fakta itu hanya perlu di asah dan dikembangkan agar menjadi profesional.
“Karena banyak ditemui pemuda OAP hanya menggunakan alat manual sudah dapat mencukur dengan bagus apalagi jika dibina dan dikembangkan.
Selain kami memperdayakan dan melakukan pelatihan kami juga akan berusaha mencari ruang agar mereka dapat dipekerjakan sehingga hasil yang akan diperoleh benar-benar tercapai,” bebernya
Ketua panitia Allan Leonard melaporkan bahwa maksud pelatihan ini yaitu membekali peserta dengan keterampilan teknis dalam pangkas rambut dan meningkatkan kemampuan kewirausahaan sehingga dapat mengelola usaha pangkas rambut secara mandiri.
“Peserta pelatihan berjumlah 25 orang yang berasal dari para pencari kerja di Manokwari,” ujar Leonard.
Diharapkan peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik memahami semua ilmu yang diberikan sehingga setelah mengikuti pelatihan peserta mendapatkan bekal untuk membuka usaha pangkas rambut secara mandiri. (LP14/red)