27.2 C
Manokwari
Selasa, Juni 24, 2025
27.2 C
Manokwari
More

    IDI Ungkap Penghambat Sektor Kesehatan di Papua Barat: Dokter Minim  

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapua.com – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua Barat dr Adhe Ismawa mengatakan, tantangan tim kesehatan di Papua Barat sangat berat. Jumlah dokter yang masih minim menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan bidang kesehatan.

    Adhe mengatakan, IDI bersama seluruh dokter spesialis di Papua Barat akan terus berkomitmen melakukan penanganan baik preventif maupun promotif. Harapannya masyarakat dapat teredukasi lebih baik.

    “Kesehatan bukan tugas dari pemerintah daerah maupun petugas medis saja, tetapi tanggung jawab tiap individu untuk menjaga kesehatannya sendiri,” ujarnya.

    Baca juga:  Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Manokwari Dapat Dana Rp10 M dari Kemenkeu

    Di Papua Barat kata Adhe, masih terkendala jumlah tenaga dokter terutama dokter spesialis. Karena itu, IDI akan berkoordinasi dengan pusat dan bekerja sama dengan leading sektor kesehatan baik di kabupaten maupun provinsi.

    Dilaporkan juga bahwa total anggota dokter yang tergabung dalam IDI Papua Barat sekitar 400 dokter umum dan spesialis. Hal itu termasuk intensif dan sub spesialis.

    Baca juga:  Polisi Amankan 106,5 Gram Sabu-sabu di Manokwari, Tersangka Jual Paket Kecil hingga Rp1 Juta

    Adhe mengatakan bahwa untuk dokter anak, dokter penyakit dalam, dokter bedah dan dokter kandungan masing-masing kabupaten di Papua Barat sudah memilikinya.

    “Namun dokter sub spesialis seperti jantung baru di Manokwari 2 dokter, kemudian bedah syaraf untuk penyakit-penyakit stoke yang serangan mendadak kita belum punya sama sekali,” tuturnya.

    Selain kebutuhan tenaga dokter sarana kesehatan juga penting dalam mendorong kebutuhan kesehatan di Papua Barat. Penambahan jumlah rumah sakit di Papua Barat yang menurutnya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa semakin terjamin dan mudah sedangkan pihak rumah sakit juga akan meningkatkan pelayanan rumah sakitnya masing-masing.

    Baca juga:  Polda Banten Telah Panen Jagung Sebanyak 1.080,5 Ton selama 2 Quartal

    “Tantu masyarakat akan lebih mudah dalam mengakses kesehatan, dan dari sisi persaingan tentu akan menumbuhkan persaingan yang sehat antar pihak rumah sakit,” katanya.(LP14/red)

    Latest articles

    Lelang Jabatan Eselon II Papua Barat Tunggu Persetujuan Kemendagri

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Proses lelang jabatan eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat hingga kini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri...

    More like this

    Lelang Jabatan Eselon II Papua Barat Tunggu Persetujuan Kemendagri

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Proses lelang jabatan eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua...

    Gugatan Belum Tuntas, Proses Penetapan DPR Otsus Papua Barat Masih Terganjal

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Proses penetapan anggota DPR Papua Barat jalur Otonomi Khusus (Otsus) hingga...

    Tim SAR Gabungan Hadapi Medan Ekstrem dalam Misi Penyelamatan Pendaki Asal Brasil di Rinjani

    LOMBOK TIMUR, Linkpapua.com-Upaya penyelamatan terhadap JDSP (27), pendaki asal Brasil yang dilaporkan terjatuh di...