MANOKWARI, Linkpapua.com – Hugo Warammi resmi menjabat sebagai rektor Universitas Papua (Unipa). Hari pertama kedatangannya di Kampus Unipa disambut prosesi adat di Aula Fakultas Sastra dan Budaya, Selasa (24/9/2024).
Penyambutan Hugo Warammi dihadiri Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan. Hadir pula jajaran pemerintah daerah, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Papua Barat Nataniel D Mandacan serta seluruh civitas akademika Unipa.
Dominggus dalam sambutannya mengatakan, UNIPA adalah wadah untuk membentuk generasi muda Papua yang berkompetensi. Dirinya mengaku turut bertanggung jawab atas adanya UNIPA.
“Universitas di Papua harus berkualitas. Mengingat UNIPA adalah wadah untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Dengan adanya UNIPA anak-anak Papua tidak perlu kuliah jauh-jauh di Jogja, Jakarta dan daerah luar Papua lainnya yang membutuhkan biaya besar, cukup di UNIPA saja sini,” ujar Dominggus.
Menurutnya, UNIPA telah banyak mencetak orang-orang hebat di Manokwari. Dimulai dari berdirinya Faperta Uncen hingga menjadi universitas tersendiri, UNIPA.
“Telah banyak sarjana-sarjana dilahirkan dari Universitas Papua ini dan mereka sekarang telah menjadi pejabat-pejabat, pembisnis, pengusaha dan banyak di bilang lainnya”, Kata Dominggus.
Dominggus menyampampaikan selamat dan sukses kepada rektor UNIPA yang baru dengan harapan UNIPA semakin maju demi menjawab kebutuhan pendidikan anak-anak di tanah Papua.
Ketua asosiasi perguruan tinggi swasta Papua Barat Nataniel D Mandacan mengatakan ucapan selamat menjadi rektor UNIPA 2024-2028. Selamat memikul tanggung jawab demi kemajuan UNIPA semakin baik.
“Jika dalam asosiasi perguruan tinggi maka UNIPA adalah kakak tertua dari Universitas lainnya,” Ujar Nataniel.
Dirinya mengharapkan bahwa tidak ada lagi aksi palang-palang kampus. Masalah tanah dirinya menyarankan kepada rektor UNIPA agar mengumpulkan pihak kepentingan untuk duduk dan membahas.
Sementara itu rektor UNIPA Hugo Warami mengajak semua pihak untuk sama-sama membangun UNIPA. Menurutnya UNIPA ada hingga sekarang atas perjuangan pendahulu di masa-masa yang susah menjadikan UNIPA sebagai perguruan tinggi yang berdiri di tanah peradaban Manokwari.
“Para pendahulu rektor-rektor telah berupaya membawa UNIPA, berdedikasi membangun dan melahirkan sarjana – sarjana yang berkompetensi maka sekarang kita tinggal merawat dan menjaganya,” ujar Warami.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan 3 pesan menteri saat melantiknya menjadi rektor UNIPA yaitu bangun kembali ketimpangan mutu, bangun kembali ketimpangan akses dan bangun kembali relevansi pendidikan.
Di mana 3 hal ini saling berkaitan. Di mana ketimpangan mutu adalah memberikan ruang lepas kepada orang asli Papua untuk diberikan akses. Ketimpangan mutu juga berarti bahwa yang berpendidikan di tanah Papua tidak ketinggalan dengan pendidikan di luar Papua.
“UNIPA harus mampu bersaing dengan universitas yang ada di luar Papua. UNIPA juga harus mampu menjawab kebutuhan pemerintah daerah. Jurusan apa yang dibutuhkan,” kata Warammi.
Dirinya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mempercayakan masa kepemimpinan menjadi rektor UNIPA 2024-2028. Dirinya berkomitmen akan membangun UNIPA agar dapat menjawab kebutuhan pendidikan di tanah Papua.(LP14/Red)