MANOKWARI,Linkpapua.com – Polbangtan Manokwari menggelar seminar nasional kelima mengenai pembangunan dan pendidikan vokasi pertanian. Seminar berlangsung di Swiss-belhotel Manokwari, Sabtu (21/9/2024).
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Papua Barat Charlie Danny Heatubun mengatakan, kondisi pertanian di Papua Barat di mana 80% masih bergantung dari luar provinsi. Sementara potensi lahan pertanian yang belum dimanfaatkan mencapai 168 ribu hektare.
“Potensi komoditi unggulan di Papua Barat seperti kakao, kopi, pala, sagu dan rumput laut dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kemanfaatan lahan pertanian. Selain itu, Pemprov Papua Barat memberikan kebijakan dan solusi untuk mengurangi kebergantungan dari luar dengan mengeluarkan program two days no rice,” terang Charlie.
Charlie mengemukakan, ada beberapa faktor penyebab keterbelakangan pertanian di Papua Barat. Di antaranya keterbatasan infrastruktur penunjang pertanian, belum berkembangnya lembaga pertanian dan terbatasnya jumlah dan keterampilan di bidang pertanian.
Direktur Polbangtan Manokwari O’eng Anwarudin melaporkan bahwa seminar nasional Polbangtan Manokwari bekerja sama dengan Bank Indonesia, Bapenda Papua Barat dan Politeknik LPP Yogyakarta.
Anwarudin mengatakan bahwa seminar nasional ini diselenggarakan tiap tahun dan kali ini adalah yang ke 5 sekaligus pertama kalinya diselenggarakan secara offline dan online.
“Kami berkomitmen untuk bisa melaksanakan kegiatan seminar ini setiap tahunnya dan berkelanjutan yang tentunya bekerja sama dengan Mitra pemerintah,” kata Anwarudin.
Anwarudin juga melaporkan bahwa panitia menerima 163 makalah dari berbagai macam isu dan temuan yang akan diseminarkan pada seminar nasional kali ini.
“Tahun lalu kita hanya menerima 65 makalah dan tahun meningkat begitu banyak mencapai 163. Hal ini menunjukkan antusiasme dari para peneliti dalam mengembang pertanian” Terang Anwarudin.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa narasumber seminar di antaranya adalah Penjabat Gubernur Papua Barat yang diwakili kepala Brida Papua Barat Charlie Danny Heatubun, Anggota Komisi IV DPR RI H Solaeman L Hamzah, Didiek Hadjar, perwakilan Bank Indonesia Raina Ditriano dan Stafsus Kementan Muhammad Arsyad.(LP14/Red)