MANOKWARI,Linkpapua.com – Pemprov Papua Barat berupaya mengendalikan inflasi yang melesat hingga 4,86 per Mei 2024. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggenjot Gerakan Pangan Murah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Lasarus Ullo mengatakan, pihaknya menargetkan Gerakan Pangan Murah (GPM) dilakukan sebanyak 10 kali tahun ini.
“Saya mengajar kepada semua pihak tidak hanya pemerintah untuk kita sama-sama menekan angka inflasi agar di 2025 inflasi di Papua Barat bisa menurun. Kita juga belum terlepas dari stunting dan kemiskinan ekstrem,” ujar Lasarus, Sabtu (22/6/2024).
Lasarus menyampaikan, pihaknya mendapatkan dana sokongan sebesar Rp2 miliar untuk GPM. Dana ini terbagi untuk beberapa kegiatan seperti pangan murah dan B2SA.
“Dinas ketahanan pangan telah membuat kegiatan pangan murah sebanyak 8 kali di 2024 sementara yang telah dilaksanakan sebanyak 6 kali. Tujuh Kabupaten di Papua Barat masing-masing juga membuat kegiatan pangan murah sebanyak 2 kali,” ujarnya.
Lasarus melaporkan bahwa Kabupaten Teluk Bintuni 2 tahun berturut-turut menolak pelaksanaan GPM. Sehingga diputuskan jatah Teluk Bintuni dialihkan ke Papua Barat.
“Jatah 2 kali untuk Teluk Bintuni dialihkan ke Papua Barat sehingga totalnya 10 kali di 2024 sehingga masih kurang 4 kali,” jelas Lasarus.
Lasarus juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah bekerja sama mengadakan GPM sebanyak 2 kali. Terhitung pertama di halaman kantor Bank Indonesia dan yang ke dua di halaman Gereja Santo Agustinus ini.
“Kami juga mencari tempat yang strategis dan aman untuk mengadakan kegiatan gerakan pangan murah agar dampaknya dapat dirasakan masyarakat luas,” katanya. (LP14/red)