MANOKWARI, linkpapua.com– Kodim 1801 Manokwari meresmikan program pipanisasi guna memperluas areal tanam di Papua Barat, Selasa (16/4/2024). Program ini digulirkan dalam rangka menghadapi potensi krisis pangan ke depan.
Pj Sekda Papua Barat Yacob Fonataba memaparkan, daerah harus siap menghadapi darurat pangan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah perluasan areal tanam guna mendorong produktivitas beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Lahan kita yang 7 juta hektar saat ini turun menjadi 5 juta hektar. Jadi ada 2 juta hektar lahan yang tak tertanami. Karena itu harus ada perluasan areal tanam,” tutur Yacob Fonataba.
Ia menyebutkan, masih adanya 2 juta hektar lahan yang tidak tertanami akan sangat memengaruhi hasil produksi padi dan beras. Lahan ini kata Yacob harus didorong agar kembali produktif.
“Sesuai instruksi Presiden melalui Menteri Pertanian melibatkan TNI/Polri untuk segera melaksanakan optimalisasi lahan atau luas tambah tanam,” tutur Yacob.
Ia menjelaskan, tujuan perluasan areal tanam adalah untuk mengembalikan angka 7 juta hektar untuk memenuhi kebutuhan beras Papua Barat.
“Untuk Papua Barat kebutuhan beras 75% didatangkan dari luar dan hanya mampu memproduksi 5% saja,” jelasnya.
Tujuan dari program pipanisasi ini adalah untuk memberikan distribusi air ke areal persawahan guna memberikan suplai air yang maksimal. Diharapkan ke depannya program perluasan areal tanam dapat berjalan maksimal untuk mendukung produktivitas beras.(LP13/Red)