28.4 C
Manokwari
Rabu, April 2, 2025
28.4 C
Manokwari
More

    Ikut Pameran di Rakor Fordasi, BPBD PB Perkenalkan Alat Deteksi Gempa

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat ambil bagian dalam pameran sebagai rangkaian Rakor Fordasi yang akan dibuka, Selasa besok (26/9/2023) di Manokwari. BPBD tampil dengan pameran bertema mitigasi bencana dan lingkungan hidup.

    “Tema pameran kita mitigasi bencana dan lingkungan hidup. Tujuan dari pameran tersebut adalah untuk mengekspos hasil-hasil yang telah kita capai. Juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana,” terang Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir, Senin (25/9/2023).

    Dijelaskan Derek, pemerintah berusaha terus mengedukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana. Salah satunya lewat ekspose program mitigasi maupun fasilitas kebencanaan yang terus diperbarui.

    Baca juga:  Dr Derek Ampnir Lolos 3 Besar Calon Deputi BNPB, Manufandu: Dia Layak, Punya Kompetensi

    Derek berharap, lewat pameran Fordasi ini, BPBD akan meninggalkan pesan pesan edukatif kebencanaan kepada publik. Sehingga mitigasi bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi turut melibatkan masyarakat secara langsung.

    Selain itu, BPBD juga memperkenalkan alat Por Inarisk Portabel. Alat ini dapat memastikan kondisi tempat yang didiami oleh masyarakat itu aman.

    “Kemudian ada hal yang menonjol yaitu kami saat ini mempunyai Por Inarisk Portabel yang dapat memastikan masyarakat tidak usah khawatir, karena melalui alat ini kita dapat mengetahui kondisi tempat tinggal kita aman atau tidak,” jelasnya.

    Baca juga:  Sambut HUT RI Ke-77, Derek Ampnir Buka Turnamen Sepak Bola Karang Taruna Biryosi

    Ia juga menjelaskan bahwa Manokwari dan secara umum Papua Barat termasuk zona rawan gempa bumi dan longsor. Karena itu saat ini akan dipasang alat pendeteksi gempa di Manokwari.

    Kata Derek, alat ini diciptakan oleh
    para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi gempa tiga atau empat hari sebelum terjadi.

    Baca juga:  BPBD Papua Barat: Longsor di Minyambouw Akibat Gempa dan Hujan Deras

    “Kemudian hari ini kami akan tampilkan bahwa sudah ada alat yang diketemukan oleh para ahli Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, alat ini sudah kami pasang dan alat ini dapat mendeteksi tiga empat hari sebelum terjadi gempa. Kan kalau dulu kan tidak ada sekarang. Sudah ada,” terangnya.

    Terkait penyelamatan lingkungan, Derek mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di parit.

    “Kita harus jaga lingkungan, tidak boleh sembarang membuang plastik. Sebab ini juga bagian dari upaya penyelamatan lingkungan,” pintanya. (LP12/red) 

    Latest articles

    Pertamina Sesuaikan Harga BBM di Papua per 1 April 2025, Ini...

    0
    SORONG, LinkPapua.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua mengalami penyesuaian mulai Selasa (1/4/2025). PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan penurunan harga untuk beberapa...

    More like this

    Pertamina Sesuaikan Harga BBM di Papua per 1 April 2025, Ini Daftar Terbarunya

    SORONG, LinkPapua.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua mengalami penyesuaian mulai Selasa...

    Mugiyono jadi Khotib Salat Idul Fitri 1446 H di lapangan Kodim 1801/ Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menjadi khotib pada Salat Idul Fitri 1446 H...

    Pawai Takbir Lebaran Idulfitri, Bupati Bintuni Ajak Warga Pererat Silaturahmi

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, mengajak masyarakat untuk mempererat silaturahmi...