MANOKWARI, LinkPapua.com – Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Papua Barat Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Melkias Werinussa, menyebut proyeksi penduduk penting untuk perencanaan pembangunan ke depan.
Werinussa menyampaikan itu saat sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota se-Papua Barat 2020-2035 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (22/8/2023).
“Penyediaan data kependudukan sebagai basis pembangunan menuju satu data kependudukan dan juga sebagai evaluasi capaian pembangunan,” katanya.
BPS Papua Barat mencatat dari hasil sensus penduduk Papua Barat tahun 2020, total jumlah penduduk Papua Barat 1.130.030 jiwa dengan rincian laki-laki 595.008 dan perempuan 535.022.
Angka ini diprediksi akan naik pada tahun 2035 sebanyak 255.499 sehingga total penduduk pada tahun 2035 Papua Barat 1.385.529, yakni laki-laki 714.322 dan perempuan 671.207.
Data ini merupakan gabungan jumlah penduduk Papua Barat dan Papua Barat Daya yang saat dilakukan survei masih satu wilayah, tetapi resmi berpisah pada akhir 2022 lalu.
Werinussa mengungkapkan jumlah penduduk produktif di Papua Barat mencapai 70,31 persen. Jumlah itu, kata dia, sangat potensial mewujudkan Papua Barat yang unggul dan berkelanjutan.
Kata dia, dalam merealisasikan pembangunan perlu ditunjang informasi terkait besaran dan komposisi kependudukan yang lengkap.
“Proyeksi penduduk akan membantu pembuat kebijakan untuk memonitor dan mengevaluasi program serta mengidentifikasi kesenjangan dalam implementasi merancang kebijakan,” tuturnya.
Selain itu, hasil proyeksi penduduk menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan ekonomi, permukiman, tenaga kerja, kependudukan, alokasi SDM, pendidikan, dan kesehatan.
Ia pun berharap para pemangku kepentingan di Papua Barat dapat menggunakan data ini sebagai rujukan kebijakan yang dilakukan. (LP9/Red)