MANOKWARI, LinkPapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat pada triwulan II 2023 pertumbuhan ekonomi Papua Barat ada di angka 2,90 persen year on year (yoy). Meskipun demikian, terdapat kontraksi 0,18 persen quarter to quarter (q to q) pada periode yang sama.
Statistisi Ahli Madya BPS Papua Barat, Lasmini, mengungkapkan capaian ini menunjukkan perbaikan dalam kinerja ekonomi Papua Barat jika dibandingkan dengan kondisi triwulan II 2022.
“Meningkatnya permintaan domestik dan luar negeri untuk kebutuhan ekspor barang dan jasa menjadi sumber pertumbuhan 11,52 persen (yoy) yang mendongkrak kinerja perekonomian di triwulan II 2023,” ujar Lasmini dalam rilis pers, Senin (7/8/2023).
Selain ekspor barang dan jasa, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah juga menopang perekonomian triwulan II 2023 dengan sumber pertumbuhan 2,30 persen.
Data perekonomian Papua Barat triwulan II 2023 juga dibagi berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut sektor usaha.
Lasmini menyatakan sebagian besar sektor usaha mengalami pertumbuhan, kecuali sektor konstruksi, pertanian, transportasi dan pergudangan, serta pengadaan air.
Sektor industri pengolahan menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, diikuti jasa keuangan dan asuransi, serta akomodasi dan makan minum.
Beberapa sektor unggulan, seperti industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta administrasi pemerintahan, juga melanjutkan tren positif pertumbuhannya.
Pertumbuhan signifikan pada triwulan II 2023 terjadi di sektor industri pengolahan yang mencatat pertumbuhan 12,01 persen. Kenaikan ini didorong peningkatan produksi gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari Kilang Tangguh pada periode tersebut.
Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian juga mengalami pertumbuhan positif 3,74 persen berkat peningkatan produksi pertambangan minyak dan gas bumi selama triwulan II 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, sektor konstruksi mengalami kontraksi dibandingkan dengan triwulan II 2022 akibat selesainya proyek konstruksi Train 3 LNG Tangguh di Papua Barat.
Lebih lanjut, PDRB berdasarkan pengeluaran menunjukkan beberapa komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan kecuali pembentukan modal tetap bruto yang mengalami kontraksi.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada konsumsi pemerintah yang didukung realisasi belanja pemerintah yang cukup tinggi, termasuk belanja pegawai, belanja modal, serta belanja barang dan jasa.
Dari sisi penyumbang pertumbuhan PDRB menurut komponen pengeluaran, ekspor barang dan jasa serta konsumsi pemerintah berperan penting. Ekspor barang dan jasa mendukung perekonomian pada triwulan II 2023, sementara konsumsi rumah tangga meningkat menyambut berbagai hari raya pada periode tersebut.
Konsumsi pemerintah juga turut mendorong perbaikan ekonomi pada triwulan II 2023. Namun, kenaikan harga global untuk komoditas natural gas menyebabkan penurunan lebih dari 30 persen pada komoditas migas ekspor luar negeri pada triwulan II 2023.
Konsumsi pemerintah, yang bersumber dari APBN maupun APBD, tetap menjadi salah satu pendorong kinerja ekonomi, dengan realisasi belanja pegawai yang cukup tinggi, diikuti realisasi belanja barang.
Secara spasial, struktur perekonomian wilayah Maluku dan Papua pada triwulan II 2023 didominasi Provinsi Papua, yang memberikan kontribusi 54,32 persen terhadap PDRB wilayah Maluku dan Papua. Sementara itu, Papua Barat memegang posisi kedua dengan kontribusi 18,34 persen. (LP9/Red)