MANOKWARI, LinkPapua.com – Aksi pemalangan jalan yang mengganggu arus lalu lintas di Jembatan Maruni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Senin (7/8/2023) berhasil diatasi dengan tegas personel gabungan Sabhara dan Brimob Polresta Manokwari.
Polisi membuka paksa pemalangan dan menghadapi massa yang membawa alat tajam tradisional dengan cara menembakkan gas air mata untuk menghalau mereka.
Setelah polisi melakukan upaya pembersihan, aktivitas lalu lintas di kawasan jalan Trans Papua Barat itu berhasil kembali normal.
“Tolong padamkan apinya lalu bongkar tanah dan batu yang ditaruh di tengah jalan,” pinta Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangunsong, kepada anggotanya.
Personel Sabhara dan Brimob Polda Papua Barat segera bertindak untuk memadamkan api dan meminta bantuan dari pemilik alat berat guna membongkar batu dan tanah yang menghalangi jalan.
Petugas polisi yang dilengkapi dengan mesin chainsaw juga berusaha membersihkan pohon-pohon yang telah ditebang warga untuk menutupi jalanan.
Sementara itu, warga yang sebelumnya membawa alat tajam tradisional, seperti panah dan busur, langsung meninggalkan lokasi blokade jalan.
“Kitorang (kami) dari Pegunungan Arfak (Pegaf) mau ke kota, tapi tatahan karena blokade jalan,” ucap Jefri Watimuri, seorang warga Pegaf.
Blokade jalan ini dilakukan sejak pukul 04.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT baru berhasil dibuka polisi.
“Sa (saya) dan beberapa teman mau ke Mansel (Manokwari Selatan), tapi kitorang terhalang karena ada pemalangan jalan,” kata Andi Ponganan, warga Manokwari.
Selain berhasil membuka palang, Kapolresta Manokwari juga memimpin penyisiran dari Jembatan Maruni hingga ke Kampung Dobut dan Kampung Hink dengan berjalan kaki. Dalam penyisiran ini, ia didampingi Kasat Lantas, Kasat Reskrim, dan Kabag Ops Polresta Manokwari. (LP2/Red)