MANOKWARI, Linkpapua.com—Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan upaya percepatan penanganan kasus stunting mampu diturunkan hingga 18 persen di tahun 2024.
“Kita akan menurunkan stunting dan kemiskinan ekstrem sampai 2024. Papua Barat target turun sampai 18 persen stunting dan untuk kemiskinan 0 persen,” kata ketua Satgas Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Abdul Latief Suaeri, Jumat (9/6/2023).
Opitimistis dalam mencapai target tersebut, kata Latief Suaeri, bukanlah sesuatu yang muluk-muluk.
Hal itu bisa dilihat dari perhatian serius penjabat gubernur Papua Barat Paulus Waterpau turun langsung ke lapangan (kabupaten) di Papua Barat dalam upaya penanganan stunting dan kemiskinan eskrem
“Apalagi dengan sistem orang tua asuh yang digerakan gubernur, kita optimis (stunting dan kemiskinan ekstrem) akan cepat turun,” ujarnya.
Satgas, lanjut Latief Suaeri, masalah stunting dan kemiskinan ekstrem merata di semua wilayah Papua Barat. Perlu penanganan serius. Dirinya mengaku, satgas mengintensifkan berkoordinasi dengan gubernur ihwal hasil kunjungan kerja ke daerah dalam rangka penanganan kedua masalah serius tersebut.
“Satgas selalu lakukan evaluasi setiap 3 bulan dan seterusnya sampai dengan tahun 2024, karena ini komitmen pemerintah,” katanya.
Latief Suaeri menambahkan, sejumlah OPD pun telah bergerak cepat dalam mengimplementasikan kebijakan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Seperti, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung.
“Sejumlah OPD tersebut telah melakukan revitalisasi posyandu di Papua Barat dalam rangka penurunan stunting,” tutupnya. (LP9/RED)