FAKFAK,linkpapua.com– Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, membuka even pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan Pemkab Fakfak. Dalam pasar murah itu, penyelenggara menyiapkan sedikitnya 1.000 paket sembako.
Dalam kesematan itu Paulus Waterpauw menyampaikan, pasar murah menjadi salah satu solusi di masa krisis. Diharapkan, lewat even ini, masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.
“Ini upaya pemda membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga bapok. Apalagi menjelang Lebaran kebutuhan masyarakat meningkat,” papar Waterpauw.
Menurut dia, Papua Barat tengah menghadapi dua isu sentral saat ini. Yakni kemiskinan ekstrem dan kasus stunting.
Ia menyebut, Kabupaten FakFak merupakan salah satu dari empat daerah yang mengalami peningkatan stunting di tahun 2022. Karena itu, harus ada upaya strategis pemerintah daerah untuk menangani persoalan ini.
“Kemiskinan ekstrem itu kemiskinan di bawah kemiskinan biasa. Mereka yang masuk dalam kriteria ini yakni yang pengeluarannya per hari hanya mampu sepuluh ribu dan per bulannya hanya tiga ratus ribu,” ujar Waterpauw.
Untuk menangani persoalan ini, Pemprov PB telah membentuk satgas Percepatan Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Asisten III Setda Papua Barat, Muhammad Latif ditunjuk sebagai ketua tim.
Menurut Waterpauw, dalam rangka menangani persoalan ini, perlu adanya intervensi dari pemerintah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi dan perekonomian mereka.
Pada kunjungan kerjanya di Kabupaten Teluk Bintuni beberapa waktu lalu Waterpauw telah menjadi orang tua asuh bagi anak stunting di Kabupaten Bintuni.
“Untuk menangani hal ini perlu adanya intervensi dari pemerintah, pemerintah provinsi telah mendeklarasikan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, saya sendiri telah menjadi orang tua asuh bagi anak stunting di Bintuni, ” ujarnya.(LP9/Red)